Hidayatullah.com—Koala akan punah sebelum tahun 2050 di negara bagian New South Wales, Australia, kecuali ada tindakan segera dari pemerintah untuk menyelamatkan habitatnya, begitu menurut hasil penyelidikan selama setahun.
Penyelidikan oleh parlemen NSW itu juga menemukan bahwa estimasi pemerintah bahwa ada 36.000 koala di wilayah negara bagian tersebut juga ketinggalan zaman dan tidak dapat diandalkan.
Laporan itu, yang diserahkan pada hari Selasa (30/6/2020) oleh sebuah komite yang terdiri dari banyak partai, menemukan bahwa kerusakan habitat masih menjadi ancaman terbesar bagi kelestarian koala di NSW, tetapi penebangan pohon dan pembabatan hutan di habitatnya masih terus saja dilakukan.
Kehilangan habitat koala diperparah dengan kebakaran semak, hutan dan lahan tahun 2019-2020, yang diperkirakan merusak 24% habitat koala yang berada di area publik. Di sejumlah daerah bahkan habitat koala yang rusak atau musnah akibat kebakaran tersebut mencapai 81%.
Selain kebakaran, kekeringan dan perubahan iklim membuat masalah itu semakin parah.
Dilansir The Guardian, komite tersebut menyodorkan 42 rekomendasi guna menanggulangi masalah tersebut, di antaranya anjuran agar pemerintah memprioritaskan perlindungan koridor habitat koala, memperbaiki metode pemantauan, meningkatkan pendanaan bagi kelompok-kelompok konservasi berbasis komunitas, melarang penebangan pohon di kawasan hutan dengan pepohonan yang sudah berusia tua, memberikan insentif bagi petani untuk melindungi lahan dan bukan mendorong mereka untuk membuka lahan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Harus ada peningkatan signifikan habitat koala yang terlindungi dari penebangan pohon, penambangan, pembukaan lahan dan pembangunan urban,” kata Cate Faehrmann, politisi Partai Hijau yang juga ketua komite tersebut.*