Hidayatullah.com–Arab Saudi telah memicu kontroversi setelah terungkap bahwa negara itu memberikan izin kepada Vogue Arabia untuk melakukan pemotretan “vulgar” supermodel internasional di situs bersejarah Al-Ula di Provinsi Madinah, kutip Middle East Monitor.
Vogue Arabia, edisi Arab majalah gaya hidup dan mode terkenal yang berbasid di Amerika Serikat (AS), merilis kampanye pemotretan 24 jam untuk label Mônot yang berbasis di New York kemarin, menampilkan model-model seperti Kate Moss, Mariacarla Boscono, Candice Swanepoel, Jourdan Dunn, Amber Valletta, Xiao Wen dan Alek Wek.
Dalam pemotretan itu, dinamakan ’24 Jam di AlUla,’ para model terlihat mengenakan gaun ketat dengan celah paha sementara mereka berpose dan berjalan di situs Warisan Dunia UNESCO, dikenal sebagai museum terbuka terbesar di dunia yang terdiri dari batu berukir yang mirip dengan Petra di Jordania.
Perancang busana Eli Mizrahi, yang mengorganisir dan mengarahkan pemotretan, mengatakan: “Saya meyakinkan bahwa bakat bahwa mereka melihat kembali – 24 jam di AlUla – sebagai sesuatu yang spesial. Kate Moss tidak hanya datang, tetapi dia yang pertama berada di set pada jam 5 pagi dan yang terakhir pergi.”
Jenis dari pemotretan dan pakaian yang dikenakan di dalamnya tergolong tidak sopan bagi banyak umat Islam, dan terlepas dari kenyataan bahwa jarak situs itu sekitar 300 kilometer dari kota suci Madinah, berada di provinsi yang sama di mana banyak orang melihat kegiatan seperti itu tidak pantas untuk diizinkan oleh otoritas Saudi.
Pemotretan yang kontroversial tersebut adalah bagian dari serangkaian reformasi yang telah diterapkan kerajaan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuka perekonomiannya terhadap pariwisata internasional dan modernisasi. Reformasi semacam itu, yang termasuk mengurangi otoritas polisi agama, mencabut pembatasan dalam pencampuran gender, dan pengupasan persyaratan bagi perempuan untuk mengenakan abaya dan gaun longgar, juga merupakan bagian dari Visi Arab Saudi 2030.*