Hidayatullah.com—Pengurus Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat mencurigai ratusan pengunjung musim panas tahun ini kemungkinan mengidap Covid-19. Hal itu diketahui dengan menggunakan metode lawas, yaitu memeriksa tinja di tempat pembuangan limbah.
Dilansir The Guardian Rabu (22/7/2020), pekan lalu The San Francisco Chronicle melaporkan bahwa departemen kesehatan wilayah county setempat mengambil sampel dari pembuangan limbah yang belum diolah yang mengalir dari Yosemite Valley untuk dites. Sebelum pengambilan dan uji sampel limbah dilakukan, tidak ada yang dites positif Covid-19 melalui swab hidung di klinik kesehatan taman nasional tersebut.
Para ilmuwan di laboratorium Biobot Analytics di Cambridge, Massachusetts, memeriksa sampel limbah tersebut untuk mengetahui apakah ada jejak coronavirus bernama SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tinja manusia. Dari sampel yang ada mereka dapat memperkirakan berapa banyak orang yang melintasi Yosemite kemungkinan sudah terjangkit coronavirus kala itu.
Dr Eric Sergienko, pejabat kesehatan Mariposa County, mengatakan bahwa sementera pemerintah daerah melakukan tes dan memonitor penduduk setempat, “kami tidak memiliki cara yang benar-benar baik untuk memantau pengunjung kami terkait Covid-19.”
Mariposa County mulai memeriksa limbah dari Yosemite Valley, di mana terdapat granit Half Dome yang sangat tersohor, sejak bulan Juni. Berdasarkan temuan mereka, otoritas kesehatan meyakini sekitar 170 orang yang berada di taman itu pada pekan perayaan Fourth of July kemungkinan mengidap Covid-19. Pada pekan selanjutnya angka itu turun menjadi 60.
Di daerah pemukiman dekat Yosemite, yang limbah pembuangannya juga diperiksa, estimasinya turun dari 60 menjadi 50 di dua periode yang sama tersebut.
Menurut Sergienko, volume tersebut berkaitan dengan Fourth of July, hari libur nasional di mana rakyat Amerika Serikat merayakan “hari kemerdekaannya”.
Mulai sekarang, Mariposa County akan rutin setiap pekan memeriksa sampel pembuangan limbah di wilayahnya.
Pada bulan Maret, pintu-pintu gerbang Taman Nasional Yosemite ditutup sebagian, yang menurut Sergienko, agar fasilitas medis di daerah itu tidak kewalahan mengurus pengunjungnya yang sakit.
Sekarang, pelancong yang ingin berwisata ke taman nasional itu diharuskan memesan reservasi terlebih dahulu dan jumlah pengunjung dipangkas sekitar setengah dari jumlah pengunjung pada bulan Juni 2019.
Taman nasional itu bekerja sama dengan sejumlah county di sekitarnya untuk memberlakukan protokol kesehatan berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Namun, dikarenakan wilayah taman nasional itu berada di bawah yuridiksi pemerintah federal (pusat), maka pemerintah daerah tidak dapat mewajibkan atau memaksa pengunjung agar mengenakan masker, kecuali pemerintah federal memiliki kebijakan serupa. Oleh karena itu, kebanyakan taman nasional hanya bisa menganjurkan pengunjung mengenakan masker, kata Kristen Brengel, dari National Parks Conservation Association.*