Hidayatullah.com–Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya hari Kamis (27/8/2020) menyampaikan bahwa sekelompok bersenjata tanpa pandang bulu menembaki para pengunjuk rasa di ibu kota negara tersebut, Tripoli. Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya diakui internasional dan PBB.
“Kementerian Dalam Negeri menindaklanjuti serangan sekelompok bersenjata terhadap para pengunjuk rasa damai pada Rabu (26/8/2020), yang tanpa pandang bulu menembaki dan menggunakan senapan mesin, serta secara paksa menculik beberapa pengunjuk rasa,” ungkap pihak kementerian dalam sebuah pernyataan dikutip Xinhua.
“Kementerian Dalam Negeri mengonfirmasikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi kelompok bersenjata tersebut dan partai afiliasinya. Kementerian mengonfirmasikan bahwa pihaknya siap melindungi para pengunjuk rasa yang tidak bersenjata,” urai pernyataan itu.
Banyak warga Libya menggelar unjuk rasa di Tripoli tengah untuk memprotes ketidakstabilan keamanan dan politik di negara tersebut, serta kurangnya layanan mendasar seperti listrik dan air. Menurut media setempat, kelompok yang menembaki dan menahan pengunjuk rasa pada Rabu tersebut adalah pasukan keamanan di bawah GNA.
Misi Dukungan PBB di Libya pada Senin (24/8/2020) mendesak investigasi menyeluruh terhadap penggunaan pasukan secara berlebihan oleh “personel keamanan pro-GNA” di Tripoli. “Hak untuk berkumpul secara damai, menggelar unjuk rasa, dan kebebasan berekspresi merupakan hak asasi manusia yang mendasar serta termasuk ke dalam kewajiban Libya di bawah hukum hak asasi manusia internasional,” papar misi PBB tersebut.*