Hidayatullah.com—Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah menegaskan bahwa gerakan perlawanan di Gaza tersebut sedang memulai rencana nasional berdasarkan tiga landasan penting untuk menghadapi tantangan.
Landasan ini, katanya, adalah “memperkuat perlawanan rakyat, mengaktifkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan mengakhiri pemisahan antara Gaza dan Tepi Barat.”
“Kami telah memberikan waktu lima minggu kepada panitia yang dibentuk untuk mempelajari tiga poin yang telah kami sebutkan,” kata Haniyah. Ia juga menyinggung keputusan yang diambil terkait hal ini dalam pertemuan yang diadakan secara serentak di Beirut dan Ramallah, Kamis (03/09/2020) lalu oleh sekretaris jenderal faksi-faksi Palestina.
“Para pemimpin (dari faksi) diharuskan memikul tanggung jawab bersejarah mereka di hadapan rakyat (Palestina) dan bangsa,” tegasnya.
“Kami memiliki tantangan ke depan, paling atas adalah pendudukan ‘Israel’ yang tidak ingin Palestina menutup barisan, apalagi Amerika yang ingin melikuidasi perjuangan Palestina,” kata pemimpin politik Hamas itu.
“Kami akan menghadapi tantangan ini dengan front Palestina yang bersatu dan dengan dukungan dari semua orang yang mencintai tujuan kami, dan kami akan membuktikan bahwa kami dapat bersatu,” tambahnya.
Pada pertemuan Liga Arab hari Rabu (09/09/2020), Palestina dan negara-negara Arab sepakat untuk memasukkan penekanan dalam tentang komitmen terhadap Prakarsa Perdamaian Arab 2002, solusi dua negara, dan prinsip tanah-untuk-perdamaian.*