Hidayatullah.com—Dua ribu orang Yahudi ultra-Orthodoks dicegat oleh pasukan bersenjata Ukraina di perbatasan ketika dalam perjalanan untuk melakukan ziarah tahunan ke makam seorang rabi yang ada di negara itu. Mereka lantas mendirikan tenda di perbatasan Ukraina dengan Belarusia.
Ribuan pria Yahudi itu mengabaikan peringatan otoritas Ukraina agar tidak melakukan perjalanan lintas negara karena perbatasan ditutup sejak akhir bulan lalu guna meredam penyebaran Covid-19.
Hari Kamis (17/9/2020), seorang pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Ukraina kembali menegaskan bahwa para peziarah Yahudi itu tidak akan diperbolehkan melintasi perbatasan.
“Ukraina telah menutup perbatasannya bagi orang asing, dan tidak ada pengucualian bagi peziarah Hadisik (Yahudi ultra-Orthodoks),” tegas Mykhailo Apostol seperti dilansir The Guardian. “Suhu udara semakin dingin dan kami menyarankan mereka pulang ke rumah.”
Menteri Pendidikan Tinggi Israel Ze’ev Elkin meminta kepada ribuan pria Yahudi itu agar meninggalkan perbatasan tersebut.*