Hidayatullah.com—Presiden China Xi Jinping mengklaim bahwa tingkat kebahagiaan di antara semua kelompok etnis di wilayah barat Xinjiang sedang meningkat.
Xi Jinping juga mengatakan bahwa China berencana untuk terus mengajar penduduknya pandangan yang “benar” tentang China, kantor berita Xinhua melaporkan Sabtu (26/09/2020) malam.
China berada di bawah pengawasan atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur dan klaim dugaan pelanggaran kerja paksa di Xinjiang. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutip laporan yang kredibel yang mengatakan satu juta Muslim yang ditahan di kamp-kamp telah dipekerjakan secara paksa.
China telah berulang kali membantah memperlakukan orang Uighur dengan buruk dan mengatakan kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang diperlukan untuk mengatasi ekstremisme. Negara komunis tersebut menuduh apa yang mereka sebut “pasukan anti-China” telah mencoreng kebijakan Xinjiang.
“Pencapaian, kebahagiaan, dan keamanan di antara orang-orang dari semua kelompok etnis (di Xinjiang) terus meningkat,” kata Xi dalam konferensi Partai Komunis yang berkuasa di Xinjiang yang diadakan pada hari Jum’at dan Sabtu (25-26/09/2020), kata Xinhua.
Xi mengatakan penting untuk mendidik penduduk Xinjiang tentang pemahaman tentang bangsa China dan membimbing “semua kelompok etnis dalam membangun perspektif yang benar tentang negara, sejarah dan kebangsaan”.
“Praktik telah menunjukkan bahwa strategi partai untuk mengatur Xinjiang di era baru benar-benar benar” dan itu harus menjadi pendekatan jangka panjang,” tambahnya.
Pada bulan Juli, Washington menjatuhkan sanksi kepada pejabat China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur di bawah Global Magnitsky Act, yang memungkinkan pemerintah AS untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia dengan membekukan aset di AS, melarang perjalanan ke AS, dan melarang orang Amerika berbisnis dengan mereka.*