Hidayatullah.com–Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein hari Selasa (29/9/2020) mengatakan bahwa “tidak mungkin” Lockdown nasional untuk kedua kalinya di negara itu akan dicabut setelah tiga pekan diberlakukan seperti rencana awal.
“Tidak akan dalam 10 hari kita mencabut semua pembatasan dan mengatakan semuanya sudah berakhir, semuanya baik-baik saja,” kata Edelstein kepada lembaga penyiaran publik Kan seperti dilansir The Guardian.
Israel memberlakukan lockdown untuk kedua kalinya mulai 18 September setelah infeksi coronavirus melonjak. Awalnya lockdown itu akan berakhir pada 10 Oktober.
Pada hari Jumat, kebijakan diperketat setelah delapan hari pertama gagal menurunkan tingkat infeksi.
Selain penutupan sekolah dan acara-acara budaya, kebijakan lockdown menutup sebagian besar tempat kerja, pasar dan rumah ibadah, lansir AFP.
Sementara itu parlemen akan membahas regulasi pembatasan demonstrasi, yang dapat membuyarkan aksi protes mingguan menentang kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.
Pada Sabtu malam, Netanyahu mengakui “kesalahan” terlalu dini membuka kembali sistem pendidikan dan perekonomian dalam lockdown pertama.
Israel, yang berpopulasi 9 juta, sejauh ini mencatat lebih dari 233.000 infeksi dan 1.507 kematian Covid-19.*