Hidayatullah.com—Meksiko mengatakan menutup penjara berpenjagaan maksimum Puente Grande, di mana gembong narkoba Joaquin “El Chapo” Guzman melakukan aksi perdana pelariannya dari penjara dengan menyelinap di dalam keranjang cucian.
Kendaraan antipeluru yang dikawal konvoi militer hari Selasa (29/9/2020) mulai memindahkan narapidana dari penjara yang terletak di negara bagian Jalisco itu ke sebuah pangkalan udara yang tidak jauh jaraknya.
Para napi itu kemudian dinaikkan ke pesawat Hercules yang akan memindahkan mereka ke penjara-penjara lain di Meksiko, lapor AFP.
Pemerintah hari Senin mengatakan bahwa penutupan penjara itu, yang pertama kali dibuka 27 tahun lalu, ditujukan untuk memodernisasi sistem pelaksanaan hukuman penjara di negara itu.
Guzman pertama kali ditangkap pada tahun 1993 di negara tetangga Guatemala, dan mendekam dalam jeruji besi selama 8 tahun sebelum melarikan diri pada tahun 2001 dari penjara itu dengan bantuan aparat Puente Grande yang disuapnya.
Setelah selama 13 dalam pelarian, pada tahun 2014 Guzman diringkus lagi dan dipindahkan ke penjara berpenjangaan ketat Alpitano di bagian tengah Meksiko.
Tujuh belas bulan kemudian, raja narkoba itu melarikan diri lagi melalui lubang di bawah kamar mandi di dalam selnya, mengendarai sebuah motor modifikasi di atas rel sepanjang terowongan yang digali oleh anak-anak buahnya.
Guzman dibekuk untuk ketiga kalinya pada tahun 2016 dan diekstradisi ke Amerika Serikat di mana dia menjalani hukuman seumur hidup.*