Hidayatullah.com–Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyeru salah satu anggota parlemen dari partainya agar mengundurkan diri setelah diketahui mudik dalam kondisi positif Covid-19 dengan gejala ringan.
Dilansir Reuters, hari Jumat (2/10/2020) Sturgeon meminta Margaret Ferrier mengundurkan diri setelah politisi SNP (Scottish National Party) anggota House of Commons (majelis rendah parlemen Inggris) itu mengaku bepergian jarak jauh setelah dinyatakan positif Covid-19.
“Saya sudah berbicara kepada Margaret Ferrier dan menjelaskan pandangan saya bahwa dia seharusnya mundur dari jabatannya sebagai anggota parlemen,” kata Sturgeon, ketua SMP, lewat Twitter.
“Saya melakukannya dengan berat hati – dia seorang teman dan kolega – tetapi tindakannya berbahaya dan tidak dapat dibela. Saya tidak memiliki kuasa untuk memaksa seorang anggota parlemen mundur, tetapi saya berharap dia akan melakukan hal yang benar,” imbuh kepala pemerintahan Skotlandia itu.
Dilansir BBC, Ferrier berbicara selama 4 menit di ruang sidang House of Commons ketika berdebat soal kebijakan coronavirus, dan bahkan menampilkan rekaman video pidatonya di Twitter. Namun, di waktu malam hari Sabtu yang sama dia diberitahu bahwa hasil tesnya positif Covid-19.
Meskipun sudah mengetahui hasil pemeriksaan tersebut, Ferrier nekat kembali ke Skotlandia naik kereta meninggalkan London hari Selasa lalu, dengan alasan kondisi badannya sudah agak baik. Sedangkan pihak House of Commons dan pengawas etika SNP diberitahu hasil tes positifnya pada hari Rabu.
Diketahui bahwa Ferrier sebelumnya mengatakan kepada partainya bahwa dia akan mudik ke Skotlandia karena ada anggota keluarganya yang sakit.
Namun, pihak SNP mengaku baru mengetahui jika Ferrier sudah berangkat pulang kampung pada hari Kamis.
Pimpinan House of Commons Sir Lindsay Hoyle mengatakan tindakan Ferrier itu membahayakan banyak orang. Dia patutnya mengundurkan diri setelah melakukan tindakan ceroboh seperti itu.
Polisi Skotlandia mengkonfirmasi sudah mengontak Ferrier, yang terancam denda £4.000 untuk pelanggaran pertama aturan selama pandemi coronavirus.
Inggris mengharuskan seseorang segera langsung melakukan isolasi begitu dinyatakan positif Covid-19.*