Hidayatullah.com—Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pada Rabu (14/10/2020), negaranya akan fokus pada isu Islamofobia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah posting Twitter, Khan memuji terpilihnya kembali Pakistan ke UNHRC untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya.
Pada hari Selasa (13/10/2020), Pakistan terpilih kembali menjadi anggota UNHRC dengan 169 suara dalam Sidang Umum PBB yang beranggotakan 193 orang. Negara tersebut mengamankan jumlah suara tertinggi di antara lima kandidat dari kawasan Asia-Pasifik yang memperebutkan empat kursi dalam pemilihan di New York.
“Saya senang dengan terpilihnya kembali Pakistan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk masa jabatan 3 tahun lagi. Kami tetap berkomitmen untuk menegakkan hak asasi manusia untuk semua, memprioritaskan peningkatan toleransi & keterlibatan konstruktif,” tweet Khan.
“Kami berdiri teguh melawan Islamofobia & mendukung rasa saling menghormati,” tambahnya.
Perdana menteri Pakistan berjanji bahwa negaranya akan melanjutkan upaya menuju pembangunan konsensus dan memastikan pekerjaan UNHRC dipandu oleh prinsip-prinsip universalitas, ketidakberpihakan, dialog, dan kerja sama.
“Pakistan akan terus mengekspos pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan dengan impunitas oleh pasukan pendudukan India di IIOJK (Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal India),” kata Khan.
Dia juga memuji Kementerian Luar Negeri Pakistan dan misi luar negeri karena terpilihnya kembali negaranya menjadi badan tertinggi PBB dan menggambarkannya meningkatkan profil dan pengakuan Pakistan di panggung internasional.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi berterima kasih kepada semua negara anggota PBB yang mendukung Pakistan dan memilihnya kembali untuk UNHRC.
“Terpilihnya kembali kami adalah perwujudan dari kepercayaan dan kepercayaan komunitas internasional pada komitmen Pakistan terhadap agenda hak asasi manusia nasional & global yang progresif,” kata Qureshi.
Pakistan telah bertugas di UNHRC sejak Januari 2018 dan akan melanjutkan masa jabatan tiga tahun lagi mulai 1 Januari.
Sejak UNHRC didirikan pada tahun 2006, ini adalah kali kelima Pakistan terpilih menjadi badan utama PBB untuk hak asasi manusia.
UNHRC yang beranggotakan 47 negara adalah badan antar-pemerintah yang berbasis di Jenewa dalam sistem PBB yang bertanggung jawab atas promosi dan perlindungan semua hak asasi manusia di seluruh dunia.*