Hidayatullah.com—Tokoh oposisi Iran Mir Hossein Mousavi dan istrinya, yang sudah menjalani tahanan rumah selama hampir sepuluh tahun, telah dites positif Covid-19.
Mousavi dan istrinya Zahra Rahnavard “diperiksa oleh seorang dokter di rumah mereka… dan kondisi kesehatan mereka secara umum baik,”lapor situs berita oposisi Kaleme Ahad (15/11/2020) seperti dilansir AFP.
Mousavi, mantan perdana menteri Iran 1981-1989 yang sekarang berusia 79 tahun, bersama dengan Mehdi Karroubi, 83, merupakan kandidat dari kalangan reformis dalam pemilihan presiden tahun 2009 yang kala itu dimenangkan secara kontroversial oleh Mahmoud Ahmadinejad, politisi garis keras sokongan tokoh-tokoh spiritual Syiah. Keduanya menuding pilpres itu dipenuhi kecurangan, sehingga memicu aksi protes selama berbulan-bulan yang dikenal dengan sebutan “Revolusi Hijau”.
Dalam unjuk rasa itu ratusan ribu orang turun ke jalan-jalan, terutama di ibukota Teheran, yang menjadikannya demonstrasi terbesar menentang rezim Syiah sejak revolusi 1979. Mousavi dan Karroubi lantas ditetapkan sebagai tahanan rumah besar istri mereka tanpa melalui proses hukum.
Iran saat ini menjadi negara di kawasan Timur Tengah yang paling parah terkena pandemi Covid-19. Sejak Februari negeri yang mayoritas penduduknya penganut Syiah itu mencatat 762.000 kasus infeksi coronavirus dengan 41.500 kematian, menurut angka dalam laporan resmi pemerintah. Namun, diyakini oleh berbagai kalangan –termasuk dari pejabat Iran sendiri— bahwa angka tersebut jauh di bawah kondisi yang sebenarnya.*