Hidayatullah.com —Buka puasa dan kegiatan iktikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan terus ditangguhkan selama bulan Ramadhan. Hal itu disampaikan Kepala Presiden Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais, Ahad (28/3/2021).
Menurutnya, pihaknya sedang mempersiapkan untuk memberikan paket sembako siap makan hanya bagi mereka yang berkunjung ke Masjidil Haram. Hal ini dilakukan atas kerja sama panitia di Makkah.
Sementara itu, distribusi makanan sahur kepada pengunjung, peziarah dan di area lain di dalam Masjid Nabawi serta di halaman dan bangunannya tidak diperbolehkan, lapor Saudi Gazette.
Syeikh Al-Sudais mengatakan itu selama pertemuan media tahunan yang diadakan secara virtual untuk meluncurkan rencana operasional pihak berwenang untuk musim Ramadhan tahun ini. Fokus utama dari rencana tersebut adalah untuk mengatasi pandemi dengan mengikuti langkah-langkah pengelolaan yang aman.
“Yang pertama dan terpenting adalah minum vaksin, menjaga jarak dan memakai masker untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah,” ujarnya.
Syeikh Al-Sudais mengatakan pihaknya siap menerima jamaah. “Area mataf hanya untuk jamaah umrah (tawaf) dan akan ada lima tempat khusus di Masjidil Haram dan di halaman timurnya untuk menunaikan shalat,” katanya dikutip Saudi Gazette.
“Para penerjemah yang bekerja di Masjidil Haram akan memberikan arahan dan menerjemahkan pertanyaan bagi para ulama yang akan mengeluarkan fatwa dalam 23 bahasa,” ujarnya. “Ada juga penerjemah bahasa isyarat untuk khutbah Jumat,” ujarnya.
Syeikh Sudais mengatakan ruang sholat dan toilet khusus untuk jamaah dengan kebutuhan khusus akan disediakan di depan Jembatan Ajyad dan Gerbang Raja Fahd di halaman timur Masjidil Haram.*