Hidayatullah.com—Presiden Malawi Lazarus Chakwera memecat sejumlah pejabat tinggi termasuk Menteri Tenaga Kerja Ken Kandodo terkait tuduhan penyelewengan dana Covid-19.
Presiden mengatakan langkah tersebut diambil menyusul audit yang dilakukan terhadap pembelanjaan 6,2 miliar kwacha ($7,8 Juta) dana peruntukan Covid-19.
Dia mengatakan tidak akan ada “yang dianakemaskan” dalam kasus ini, seraya menegaskan bahwa lebih dari dua belas pejabat senior tersangkut dalam laporan audit itu, termasuk pejabat di kantornya dan kabinet, sudah ditangkap. Dia berjanji akan ada penangkapan lagi di kalangan pegawai pemerintah.
“Saya tidak bisa terima dalam kabinet saya ada individu-individu yang membelanjakan anggaran untuk kepentingan lain atau tidak mempertanyakan dengan tegas uang yang dipergunakan untuk sesuatu hal lain diluar tujuan anggaran,” kata Presiden dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Menteri Tenaga Kerja dituduh menyelewengkan 613.000 kwacha dari dana Covid-19 untuk membayar biaya perjalanan ke Afrika Selatan.
Presiden menegaskan bahwa sementara menteri tersebut sudah mengembalikan dana yang dipakai, artinya uang itu tidak ada ditempatnya saat dibutuhkan.
Kandodo hari Ahad (18/4/2021) mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya terkejut dengan keputusan presiden itu, tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Sementara itu pihak kepolisian di Malawi mengkonfirmasi penangkapan 19 tersangka penyelewengan dana Covid-19, termasuk pejabat-pejabat dari kantor kepresidenan dan kabinet, serta seorang jurnalis ternama, Mzati Mkolokosa, yang belum lama ini dicopot jabatannya sebagai direktur informasi.
Malawi sejauh ini mencatat 33.000 kasus Covid-19 dan 1.138 kematian.*