Hidayatullah.com–Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan kasus prajurit TNI Lucky Matuan yang membelot di Papua tidak berkaitan dengan perekrutan putra/putri daerah wilayah tertentu. Menurut Andika, kasus prajurit yang membelot dan kabur saat bertugas sering kali terjadi meski tidak sama persis dengan kejadian Lucky Matuan.
“Setiap tahun begitu banyak. Motivasinya beda-beda ada yang karena punya hutang, ada yang karena mungkin merasa tidak cocok, ada mungkin karena masalah-masalah susila,” jelas Andika di Jakarta pada Selasa (20/4/2021) dikutip Anadolu Agency.
Andika mengatakan oknum prajurit TNI yang diketahui bernama Pratu Lukius Y Matuan itu membawa sejumlah peluru. Andika menyampaikan, awalnya prajurit tersebut meninggalkan pasukannya pada 12 Februari 2021 lalu. Meskipun tak membawa senjata dari kesatuan, Pratu membawa amunisi.
“Senjata ditinggal semua, perlengkapan ditinggal, kecuali ada yang dibawa. Yang dibawa ada dua magasin. Magasin itu rumahnya peluru. Rumahnya peluru yang dimasukkan ke dalam senjata,” ujar Andika saat berada di Mapomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Andika menyatakan dengan adanya kasus itu, TNI Angkatan Darat juga akan meminta pertanggung jawaban terhadap atasan dari prajurit yang membelot. “Sehingga mereka bisa lebih teliti lagi, jadi tidak hanya ketemu begitu saja tapi mereka punya kepedulian, bagaimana memastikan anggota kondisi baik-baik saja atau tidak,” jelas dia.
Menurut dia, TNI Angkatan Darat sering kali mengingatkan prajuritnya terkait tindak pidana yang harus ditanggung jika melakukan upaya-upaya yang tidak diinginkan. Sebelumnya, Kelompok bersenjata di Papua mengklaim seorang anggota TNI bernama Lucky Matuan membelot dan bergabung dengan kelompoknya.
Juru Bicara Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) atau juga disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom mengatakan Lucky Matuan menjadi komandan lapangan dalam kelompoknya dan sempat melakukan penyerangan terhadap pos milik TNI di Kampung Bulapa, Intan Jaya. “Dalam serangan itu kami menembak tiga anggota TNI dan pasukan kami tidak ada yang menjadi korban,” kata dia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebby menuding bergabungnya Lucky lantaran TNI/Polri kerap kali melakukan kekerasan terhadap warga sipil. Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, kini status Lucky Y. Matuan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dan dalam pemburuan.*