Hidayatullah.com—Uni Eropa membuka gugatan kedua terhadap AstraZeneca terkait keterlambatan suplai vaksin Covid-19 yang dipesannya.
Uni Eropa ingin AstraZeneca mengirimkan sedikitnya 120 juta dosis vaksin Covid-19 sampai akhir Juni tahun ini, kata pengacara yang mewakili Uni Eropa dalam pembukaan sidang gugatan terhadap perusahaan farmasi tersebut berkaitan dengan keterlambatan suplai.
Gugatan diproses di sebuah pengadilan di Belgia dengan Komisi Eropa sebagai penggugat dan perusahaan obat-obatan Anglo-Swedia AstraZeneca sebagai tergugat.
AstraZeneca awalnya mencapai kesepakatan dengan UE untuk mengirim 300 juta dosis vaksin sampai akhir Juni 2021. Akan tetapi sejauh ini perusahaan itu hanya sanggup mengirim 50 juta dosis dan mengatakan akan berusaha mengirim 100 juta dosis lagi sampai akhir Juni.
Para pejabat yang mengetahui perihal kasus itu mengatakan gugatan tersebut sebagian besar bersifat prosedural, setelah gugatan pertama diluncurkan pada bulan April di mana Uni Eropa meminta ganti rugi finansial.
Untuk sementara UE hanya meminta 1 euro sebagai ganti rugi, sambil menunggu hasil pengkajian berapa kiranya besaran kerugian yang dialami, untuk kemudian dimintakan kompensasi sesungguhnya ke AstraZeneca, lapor Reuters Selasa (11/5/2021).*