Hidayatullah.com–Jika di Malaysia, ada nama Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang dipandang sebagai warna ‘segar’ dalam politik ketika diangkat menjadi menteri pada usia 25 tahun, di Uni Emirat Arab (UEA) juga ada Menteri Urusan Pemuda Shamma Suhail Faris Al Mazrui.
Wanita yang ditunjuk mengisi pos kementerian mengurus anak muda sejak tahun 2016 ini memecahkan rekor dunia dan diakui Guiness World Record pada 2018 sebagai menteri termuda di dunia.
Lulusan Universitas Oxford ini merupakan orang UEA pertama yang menawarkan beasiswa Rhodes dan memiliki gelar sarjana dalam pembuatan kebijakan.
Baca: Pertama di Uni Emirat Arab, Seorang Wanita Minta Pengadilan Mengizinkan Dirinya Ganti Kelamin
Dia ditunjuk Perdana Menteri Mohamed Rashid Al-Maktoum untuk menjadi kontak pemuda dengan pemerintah dan membawa suara mereka ke tingkat tertinggi.
Baru-baru ini Shamma, yang juga memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas New York Abu Dhabi, telah meluncurkan sebuah kamp khusus untuk pemuda di negaranya untuk memberikan pelatihan dan bimbingan bagi mereka untuk mencari peluang di masa depan.
Wanita bernama lengkap Shamma binti Suhail Faris Al Mazrui ini juga sering mewakili UAE dalam forum internasional dan menggambarkan pengalamannya sebagai menteri termuda dan sebagai salah satu dari sembilan menteri UAE dari perempuan.
Sebelum terpilih sebagai menteri, Shamma pernah bekerja sebagai analis dan peneliti di Kedutaan Besar UAE di Amerika Serikat.
Hasil risetnya menghasilkan analisis misi diplomatik Uni Emirat Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat perhatian pemerintah sampai ditawari tanggung jawab untuk mewakili suara kaum muda di negara penghasil minyak itu.
Dalam wawancara dengan LA Times, Shamma menyebutkan empat hal yang diharapkan pemuda UAE. Diantaranya adalah pertumbuhan kewirausahaan, rasa patriotik dan tanggung jawab kepada bangsa, cinta budaya dan nilai bangsa, serta peluang dan fasilitas untuk hidup yang aktif dan kualitas yang lebih baik.
Shamma ingin memastikan bahwa kaum muda di UEA mencapai potensi mereka dan sering mengatur forum pemuda sehingga mereka dapat menjadi lebih aktif dalam menyumbangkan ide-ide untuk pembangunan nasional.
Wanita yang berpakaian sederhana dengan jubah dan kerudung hitam ini sering dipuji karena kecerdasan dan kecantikan mereka.
Dia juga berbagi perjalanan hidup khususnya dan pandangannya tentang masalah saat ini di akun Twitter-nya.*