Hidayatullah.com—Kawanan bandit melepaskan 15 pelajar yang diculik bulan lalu dari sebuah sekolah Kristen Baptis di barat laut Nigeria.
Administrator sekolah pendeta John Hayab hari Ahad (22/8/2021) mengatakan kepada Reuters bahwa orangtua para pelajar tersebut mengumpulkan uang dan menyerahkannya kepada para bandit sebagai tebusan. Berapa jumlah uang yang dibayarkan tidak diungkapkan. Kelima belas pelajar itu termasuk 100 lebih orang yang diculik pada 5 Juli dari Sekolah Menengah Atas Bethel Baptist.
“Para siswa sudah dibebaskan dan akan diserahkan kepada orang tua mereka kapan saja mulai sekarang,” kata Hayab.
Hayab sebelumnya mengatakan para penculik meminta tebusan 1 juta naira ($2.430) per siswa.
Komisioner Keamanan Dalam Negeri Kaduna, Samuel Aruwan, membenarkan pembebasan itu tetapi tidak memberikan komentar soal pembayaran uang tebusan.
Penculik melepaskan 28 anak dari sekolah itu pada bulan Juli setelah pembebasan kelompok pertama yang terdiri dari 28 anak dua hari setelah penculikan. Sekitar 80 masih berada di tangan penyamun sebelum 15 pelajar dilepaskan hari Ahad.
Bandit bersenjata yang meminta tebusan telah menculik lebih dari 1.000 siswa dari berbagai sekolah di bagian barat laut Nigeria sejak Desember, dan sekolah-sekolah negeri di Kaduna tetap ditutup karena maraknya penculikan.
Presiden Muhammadu Buhari pada bulan Februari meminta pemerintah negara bagian untuk tidak lagi membayar uang tebusan kepada para bandit, dan Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terang-terangan menolak untuk memberikan uang tebusan. Akan tetapi para orangtua dan masyarakat yang khawatir kerap mengumpulkan uang tebusan untuk membebaskan anak mereka.*