Hidayatullah.com—Menanggapi aksi protes rakyat Afghanistan atas pembakaran al-Qur`an di Bagram, John Allen, jenderal Amerika Serikat komandan pasukan asing di Afghanistan ISAF, mengatakan bahwa aksi tersebut tidak disengaja.
“Kami melakukan penyelidikan menyeluruh atas kejadian itu dan kami mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi. Saya yakinkan Anda … Saya berjanji … ini BUKAN disengaja,” kata Allen dalam pernyataannya yang dirilis Selasa pagi (21/02/2012) dan dikirim ke berbagai media.
“Saya sungguh-sungguh minta maaf atas pelecehan yang mungkin ditimbulkannya, kepada presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan paling penting kepada rakyat Afghanistan yang mulia,” tulis Allen, dikutip CBS News.
Allen tidak menjelaskan bagaimana pembakaran al-Qur`an itu terjadi.
Kepala biro CBS News di Kabul Fazul Rahim mengatakan, seorang saksi melaporkan ratusan orang Afghanistan berkerumun di luar pangkalan militer AS di Bagram untuk memprotes aksi pembakaran barang-barang termasuk kitab suci al-Qur`an.
Seorang kru CBS News yang mengunjungi Bagram melihat sisa-sisa ban yang dibakar dekat pintu gerbang masuk pangkalan militer AS tersebut. Tampak ratusan orang berunjuk rasa di pintu gerbang lainnya.
Ahmad Kabir, kepala distrik Bagram Provinsi Parwan di mana pangkalan militer itu berada, mengatakan bahwa pengunjuk rasa adalah orang-orang yang bekerja di dalam pangkalan tersebut. Sebagian dari mereka mengaku melihat bagian-bagian dari al-Qur`an dibakar di dalam pangkalan militer AS itu.
“Saya sendiri tidak melihatnya, kami berbicara kepada mereka dan menyelidiki untuk melihat apakah hal itu benar,” kata Kabir.
Polisi mengatakan, aksi protes serupa terjadi di Kabul hari Selasa (21/02/2012).
John Allen mengatakan, saat pasukan koalisi yang dipimpin AS mengetahui aksi pembakaran itu, pihaknya mengintervensi dan menghentikannya.
Allen bilang, sebagian al-Qur`an itu diselamatkan dan akan diserahkan kepada otoritas keagamaan.
Masalahnya, kasus seperti ini bukan kali pertama. April tahun 2011, kasus yang mirip terjadi bahkan telah menelan korban tujuh staf asing tewas dan gerakan aksi protes massa di Afghanistan. Puluhan orang cedera dan setidaknya 25 orang ditangkap setelah adanya aksi serangan. Mengapa pejabat-pejabat Barat tak pernah belajar dari kasus seperti ini?*
Keterangan foto: Rakyat Afghanistan berunjuk rasa memprotes pembakaran al-Qur’an di depan pangkalan militer AS di Bagram, Selasa (21/02/2012).[AP]