Hidayatullah.com—Ketika keluarga yang sedang berduka melihat seorang pelayat tak dikenal di sebuah rumah duka di bagian utara Prancis di mana seorang kerabat mereka disemayamkan, tidak ada yang mencurigainya.
Wanita itu, berusia enam puluhan, mengatakan dia adalah teman si mayat, jadi mereka membiarkannya memberi penghormatan di depan peti mati yang masih terbuka.
Namun, ketika mereka meninjau kembali peti mati, perhiasan si mayat telah dilucuti: kalung, cincin, dan anting-antingnya semuanya hilang, lapor media Prancis seperti dilansir BBC Ahad (29/8/2021).
Pihak keluarga lantas menghubungi kepolisian, yang kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan pelaku, yaitu seorang wanita yang tinggal tidak jauh dari rumah duka, di kota kecil Liévin. Mereka menahannya dan menemukan perhiasan yang hilang di tangannya.
Tidak hanya sampai di sana. Polisi segera dapat menghubungkannya dengan pencurian dompet dari mayat seorang pria di rumah duka yang sama, sebelumnya pada hari yang sama, Selasa 24 Agustus.
Saat rumah tersangka digeledah, polisi juga menemukan setumpuk surat pemberitahuan kematian terbaru. Di dalam pemberitahuan itu tercantum kode akses bagi anggota keluarga untuk memasuki ruangan tempat peti mati kerabat mereka disemayamkan.
Wanita manula itu akan dihadirkan di pengadilan pada 2022.*