Hidayatullah.com—Sebuah kanal televisi Kristen dihukum denda £25,000 oleh regulator media Inggris karena menyebarkan informasi menyesatkan dan membahayakan soal coronavirus, termasuk jaringan seluler 5G yang disebutnya menjadi penyebab pandemi Covid-19.
Berbagai informasi keliru itu disiarkan pada masa puncak wabah pertama tahun lalu oleh LoveWorld, yang memegang lisensi penyiaran Inggris dan menyiarkan acara-acaranya ke seluruh dunia. Dalam program-programnya dikatakan bahwa teknologi 5G merupakan penyebab krisis kesehatan, lapor The Guardian Rabu (6/10/2021).
Sebuah laporan LoveWorld Television Ministry memaparkan bahwa obat antimalaria hydroxychloroquine merupakan “penyembuh” Covid-19, tanpa menjelaskan bahwa efikasi dan keselamatan penggunaannya belum teruji klinik atau berpotensi menimbulkan efek samping parah.
Regulator media Inggris, Ofcom, mengatakan program televisi itu menggemakan klaim mantan presiden AS Donald Trump tentang obat antimalaria tersebut, yang menuai kritik masyarakat internasional.
“Ofcom menganggap pelanggaran-pelanggaran ini serius. Kami sebelumnya mengarahkan agar LoveWorld tidak mengulangi program seperti itu. Mengingat pelanggarannya tergolong serius, maka kami juga mempertimbangkan untuk memberikan sanksi denda £25,000.”
Sebuah program berita yang ditayangkan April lalu diberi judul “Why is 5G linked to Covid-19?” mengklaim bahwa teknologi 5G merupakan senjata yang sangat berbahaya. Apabila kontak dengan tubuh manusia maka akan menimbulkan racun bagi tubuh, sehingga yang mematikan itu bukan coronavirus melainkan 5G, kata seorang presenter program TV Kristen itu.
Ceramah agama yang disiarkan juga mempertanyakan perlunya lockdown dan mencurigai motif dibalik saran-saran kesehatan berkaitan dengan Covid-19 termasuk vaksinasi, kata Ofcom.*