Hidayatullah.com— Gereja – gereja di Prancis, di mana penyelidikan baru-baru ini menemukan 216.000 kasus pelecehan seks anak dalam 70 tahun terakhir, menjadi institusi di mana kasus pelecehan seksual paling sering terjadi di negara itu. Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE) mengeluarkan laporan pada hari Rabu setelah dua setengah tahun bekerja, mengejutkan seluruh negeri.
Dua puluh satu ahli yang menangani kasus ini menyajikan gambaran suram tentang pelecehan seksual di gereja-gereja yang telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Laporan setebal 2.500 halaman, disiapkan atas permintaan Konferensi Waligereja Prancis (CEF) dan konferensi kongregasi nasional (CORREF), didasarkan pada arsip gereja, wawancara dengan para korban dan liputan media, kutip Anadolu Agency.
Menurut penyelidikan, 56% dari insiden terjadi antara 1950-1969. Jumlah kasus meningkat menjadi 330.000 ketika insiden pelecehan seksual yang dilakukan oleh karyawan di sekolah swasta dan lembaga yang berafiliasi dengan Gereja Katolik ditambahkan. Kekerasan seksual terhadap anak oleh pendeta Kristen merupakan 4% dari kekerasan seksual di Prancis.
Kasus pelecehan seksual di negara itu yang kebanyakan dialami di gereja-gereja setelah lingkungan keluarga. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 2.900 hingga 3.200 pendeta telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak sejak 1950.
Hal ini setara dengan 2,5-2,8% jumlah pendeta yang bekerja di gereja. Disebutkan, angka yang diperoleh dari arsip lembaga keagamaan dan kesaksian 6.500 orang itu, bisa jauh lebih tinggi.
Sebanyak 80% dari anak-anak yang mengalami pelecehan seksual adalah laki-laki berusia 10-13 tahun. Eric de Moulins-Beaufort, presiden Konferensi Waligereja Prancis, menyatakan bahwa dia sangat terkejut dengan laporan tersebut.
“Hari ini aku ingin meminta maaf kepada kalian masing-masing,” kata Kepala CORREF Veronique Margron.
Di bagian lain mengatakan merasa malu dengan kondisi ini. “Saya benar-benar malu. Saya sedih dengan kejahatan yang dilakukan di gereja, tragedi ini dan kekerasan terhadap anak-anak,” katanya.
Komisi membuat 45 rekomendasi kepada Gereja Katolik mengenai pelecehan seksual. Yang paling mencolok adalah bahwa Gereja Katolik harus menerima temuan penyelidikan dan membayar kompensasi kepada para korban.*