Hidayatullah.com— Seorang penumpang pria marah ketika seorang penumpang Muslim membaca Al-Qur’an di sebuah komuter di pusat kota London. Ia juga mengucapkan kata-kata kasar anti-Islam yang vulgar kepada seorang pria di depannya itu dengan mengatakan, “Ini adalah negara Kristen.”
Menurut Daily Mail, seorang pria berjaket hitam dengan tegas mengatakan kepada penumpang di depanya untuk ‘menghormati hak orang lain’ saat pria Muslim itu membaca Al-Quran pada pukul 6.40 pagi pada tanggal 27 November.
Pria yang terganggu itu marah dan mengatakan kepada pria muslim seharusnya ‘beradab dan mengikuti cara orang-orang di sini’. Melalui klip video yang direkam, pria yang marah itu mengatakan kepada penumpang Muslim bahwa dia tidak boleh membaca Al-Qur’an saat dia sedang duduk di area tersebut.
https://www.instagram.com/p/CWx8nozl23x/?utm_medium=share_sheet
“Anda tidak memiliki kesopanan untuk bertanya kepada saya apakah Anda bisa melakukannya atau tidak,” katanya.
Penumpang Muslim itu kemudian menjawab bahwa dirinya tidak perlu meminta izin pria itu. Pria itu semakin marah dengan tanggapan yang diterima dan bersikeras bahwa penumpang harus meminta izin agar tidak melanggar privasi di ruang yang dia tempati.
Penumpang Muslim itu dengan tenang menjawab: “Anda di sana dan saya di sini”. Setelah peristiwa ini, pria muslim itu mengunggah peristiwa ini di media sosial dan menjelaskan bahwa dia membaca Al-Qur’an dengan sangat pelan dan tidak terlalu keras.
Pria itu mengunggah kejadian di akun instagram dan kembali mengatakan dirinya tidak bersalah karena tidak mengganggu penumpang lain. “Saya juga tidak mengganggu kedamaian. Saat itu 06:40 pada hari Sabtu pagi berangkat kerja dan kereta hampir 70% kosong (periksa pantulan di jendela),” katanya dikutip akun @blackgrealishh.
“Saya membaca Al-Qur’an dengan suara lembut dan cukup tenang kecuali hanya diri saya sendiri yang mendengar,” akunya.
Ia meyakini tidak ada penumpang lain kecuali pria itu yang merasa terganggu. Bahkan pria Muslim ini menyuruhnya pindah ke tempat lain jika terganggu namun dia tidak peduli sama sekali, jelasnya.
Polisi kereta api Inggris sedang menyelidiki kasus ini dan menulis ciutan, “Percayalah! Kasus ini sedang dalam penyelidikan,” tulisnya.
“Perilaku seperti itu tidak pernah diizinkan di jaringan kereta api,” tambahnya dikutip MailOnline.*