Hidayatullah.com—China melaporkan total 138 kasus penularan lokal di Provinsi Zhejiang yang melibatkan varian Delta terbaru, ‘sub-garis keturunan AY.4’. Varian ini dinilai lebih menular dan mengandung lebih banyak partikel virus, lapor Wion News.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terlalu lama sebelum Olimpiade Musim Dingin yang dijadwalkan berlangsung di Beijing pada Februari 2022 telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas China. Menurut kantor berita Xinhua, total 138 kasus dikonfirmasi sebagai transmisi lokal varian terbaru termasuk satu kasus pembawa tanpa gejala dari 5 hingga 12 Desember.
Stasiun televisi CGTN-TV menginformasikan bahwa ini adalah pertama kalinya China melaporkan kasus yang melibatkan varian baru Delta. Menurut pihak berwenang, dari 138 kasus yang dilaporkan di Zhejiang, total 44 kasus dilaporkan di Ningbo, 77 kasus di Shaoxing dan 17 kasus di Hangzhou.
Varian baru ditentukan berdasarkan pengurutan dan analisis seluruh urutan genom (WGS). Varian ini lebih menular dan memiliki jumlah partikel virus yang lebih banyak daripada virus Covid-19 asli.
Menurut data Komisi Kesehatan Nasional, total 101 kasus tercatat di China daratan pada Minggu lalu dengan 80 di antaranya terkait dengan transmisi lokal dan 21 terkait dengan transmisi luar negeri. Selanjutnya, tercatat 17 kasus baru tanpa gejala, sementara 444 pasien tanpa gejala masih dalam pengawasan otoritas medis.
Senin lalu, 80 kasus dilaporkan secara nasional termasuk 74 di Zhejiang, lima di provinsi Mongolia Dalam, dan satu di Shaanxi.*