Hidayatullah.com–Presiden Pedro Castillo memecat perdana menteri yang baru diangkat Hector Valer Pinto, hanya tiga hari setelah mengangkatnya. Pinto dilaporkan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istri dan putrinya pada tahun 2016.
“Saya telah memutuskan untuk menyusun ulang kabinet,” kata Presiden Pedro Castillo dalam pidato yang disiarkan di televisi, di mana dia tidak menyebut nama Pinto, lansir DW Jumat (4/2/2022).
Ini adalah perombakan kabinet ketiga yang dilakukan Castillo. Dia mengatakan dia akan menyusun kembali kabinet, setelah para pemimpin di Kongres menolak untuk memberikan mosi percaya kepada kabinet yang diumumkan hari Selasa lalu. Pihak oposisi dan beberapa anggota kabinet lainnya menentang kehadiran Pinto di pemerintahan.
Pinto mendapat tekanan setelah media cetak di Peru mengabarkan bahwa istri dan putrinya pernah melaporkannya dua kali karena kekerasan dalam rumah tangga pada tahun 2016. Dia telah membantah tuduhan bahwa dirinya adalah pria yang keji terhadap keluarga, dan mengatakan dia tidak pernah divonis bersalah atas kasus KDRT.
Seorang hakim kabarnya mengeluarkan perintah perlindungan untuk istrinya.
Pinto bersikukuh akan tetap menduduki jabatan PM kecuali Kongres mengeluarkan mosi tidak percaya terhadapnya.
Posisi perdana menteri di Peru adalah kepala penasihat presiden dan juga memimpin dan membantu menunjuk anggota kabinet lainnya.
Kabinet baru yang akan disusun akan menjadi kabinet keempat Castillo sejak menjabat presiden pada 2021. Kabinet tersebut masih perlu mendapat persetujuan melalui pemungutan suara di Kongres.
Castillo sebelumnya adalah seorang guru sekolah dan kandidat yang tidak diperhitungkan dalam pemilihan terakhir di Peru. Para ahli telah memperingatkan bahwa pengalaman politiknya yang minim kemungkinan akan merugikan bagi kekuasaannya.
Banyak kalangan mengkritik sistem politik di Peru, di mana tidak ada partai yang memegang mayoritas dan sulit untuk mendorong program baru atau membuat perubahan bagi kemajuan negara itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Castillo tidak hanya tidak siap untuk jabatan politik nasional, dia juga tidak memiliki basis politik atau sosial yang dapat diandalkan untuk memberikan dukungan, dia juga tidak mampu mendatangkan penasihat dan ahli yang cakap di berbagai sektor yang dibutuhkan presiden untuk memerintah,” kata Cynthia Sanborn, profesor ilmu politik di perguruan tinggi ternama Peru Universidad del Pacifico kepada Associated Press.*