Hidayatullah.com—Penulis esai peraih penghargaan bergengsi The Man Booker Prize Arundhati Roy mengatakan nasionalisme Hindu dapat memecah India menjadi potongan-potongan kecil, seperti yang telah terjadi sebelumnya dengan Yugoslavia dan Rusia, tetapi menambahkan bahwa pada akhirnya orang-orang India akan menolak apa yang dia sebut sebagai Narendra Modi dan fasisme BJP.
Dalam sebuah wawancara dengan The Wire, Arundhati Roy mengatakan situasi saat ini di negara itu (India, red) “sangat menyedihkan” tetapi dia percaya ada tanda-tanda bahwa masyarakat India memanjat keluar dari ‘lubang’ yang mereka alami. Roy mengatakan dia memiliki keyakinan pada warga India dan percaya bahwa negara itu akan keluar dari terowongan gelap yang ada di dalamnya.
Roy membandingkan dampak nasionalisme Hindu di India dengan upaya memasukkan lautan ke dalam botol Bisleri. Apa yang telah kita lakukan terhadap demokrasi? Kita telah mengubahnya menjadi apa? Apa yang terjadi…ketika (demokrasi) itu telah dilubangi dan dikosongkan maknanya? Apa yang terjadi ketika masing-masing institusinya telah bermetastasis menjadi sesuatu yang berbahaya?”
Watch : Gates being closed on the future of these students in Kundapura govt college. pic.twitter.com/g1CzWVDyTk
— Deepak Bopanna (@dpkBopanna) February 3, 2022
Rangkaian pertanyaan kedua berkaitan dengan negara itu saat ini. “Selama lima tahun terakhir, India telah membedakan dirinya sebagai negara tanpa pengadilan. Muslim dan Dalit telah dicambuk di depan umum dan dipukuli sampai mati oleh massa Hindu main hakim sendiri di siang hari bolong, dan ‘video hukuman mati’ kemudian diunggah ke YouTube dengan gembira.”
Lebih penting lagi dia berkata “Infrastruktur fasisme sedang menatap wajah kita…namun kita ragu untuk menyebutnya dengan namanya”. Dalam wawancara dengan The Wire , Roy juga menyinggung tentang Kashmir.
Dia menjelaskan apa yang dia maksud ketika dalam Ceramah Peringatan Jonathan Schell baru-baru ini yang mengatakan tentang orang-orang Kashmir. “Mengapa mereka ingin menjadi bagian dari India? Untuk alasan duniawi apa? Jika kebebasan adalah apa yang mereka inginkan, kebebasan adalah apa yang seharusnya mereka miliki,” katanya.
Roy juga menjelaskan cara dia melihat hubungan antara Kashmir dan seluruh India ketika dia mengatakan: “Kashmir mungkin tidak mengalahkan India, tetapi akan memakan India”. Pendapat ini juga diamini oleh salah satu tokoh dalam bukunya The Ministry of Utmost Happiness, Musa Yeswi, yang mengatakan hal yang sangat mirip.
“Suatu hari Kashmir akan membuat India hancur sendiri dengan cara yang sama… Anda tidak menghancurkan kami, Anda membangun kami. Dirimu sendirilah yang kamu hancurkan.”
Ketika ditanya oleh The Wire apakah maksudnya adalah bahwa bel yang berdentang di Kashmir benar-benar berdentang untuk India, Arundhati Roy dengan jelas setuju dan menjelaskan alasannya. Dia mengatakan cara nilai-nilai, prinsip, komitmen konstitusional India dirusak oleh perilaku (pemerintah) di Kashmir pada akhirnya akan merusak dan menghabiskan seluruh negara itu.*