Hidayatullah.com—Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempertanyakan mengapa zionis ‘Israel’ tidak dapat mengirim sistem pertahanan rudal ke negara itu untuk melawan kemajuan militer Rusia. “Semua Orang tahu sistem rudal (‘Israel’) Anda adalah yang terbaik dan tentu saja Anda dapat membantu rakyat Ukraina, terutama orang Yahudi di Ukraina.”
“Kami dapat bertanya mengapa kami tidak mendapat tanggapan tentang senjata dari ‘Israel’? Apakah ‘Israel’ juga tidak menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia? Demikian pertanyaan Zelensky saat melakukan video call dengan Parlemen ‘Israel’.
Dia menekankan bahwa sistem Iron Dome ’Israel’ sering digunakan untuk mencegat roket yang diluncurkan oleh pejuang Hamas di Gaza. “Namun, pilihan ada di tangan Anda, saudara-saudara kita dan Anda akan hidup dengan jawabannya,” katanya.
‘Israel’, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid, mengatakan ‘Israel’ telah mengirim bantuan kemanusiaan dan rumah sakit lapangan ke Ukraina. Dia menjelaskan bahwa ‘Israel’ akan mencoba membantu Ukraina ‘sebanyak mungkin’.
Sebelumnya, Perdana Menteri ‘Israel’ Naftali Bennett melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dua minggu lalu di Moskow sebelum menghubungi Zelensky. Namun, hingga saat ini, dia belum membuat pernyataan apa pun terkait pertanyaan yang diajukan Zelensky.
Sementara itu, Ukraina dengan keras menolak untuk meletakkan senjata dan menyerahkan kota pelabuhan Mariupol ke Rusia meskipun kota itu sudah sepenuhnya dikepung.
“Tidak ada negosiasi yang dapat dilakukan bagi kami untuk meletakkan senjata dan kami telah memberi tahu Rusia bahwa kami tidak akan pernah menyerah,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
Rusia sebelumnya memberi waktu kepada pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata dan menyerahkan Mariupol. “Kami mendesak semua pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata dan keluar dari Mariupol melalui koridor kemanusiaan yang telah disepakati sebelumnya,” kata Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Pertahanan Nasional Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram juga mendesak Otoritas Mariupol untuk “mempermudah situasi”. “Kamu bisa memutuskan sekarang, apakah kamu ingin bersama orang-orang atau dengan penjahat.”
Mariupol adalah salah satu target utama militer Rusia. Kota ini telah dikepung penuh selama beberapa hari terakhir, di samping bentrokan antara kedua tentara.
Rusia mengatakan koridor kemanusiaan akan mulai dibuka pada pukul 10 pagi (kemarin) jika Ukraina setuju untuk meletakkan senjata.
Negosiasi
Zelensky mengakui bahwa negosiasi dengan Rusia adalah satu-satunya cara terbaik untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung. Dia mengatakan hanya dia dan Putin yang bisa mencapai keputusan, apakah akan menghentikan perang atau melanjutkannya.
“Saya siap bertemu dengan Putin dan tanpa negosiasi, kita tidak bisa mengakhiri perang ini,” katanya. “Jika ada peluang satu persen untuk menghentikan semua ini, kami akan segera mengambilnya. Dialog adalah satu-satunya jalan keluar dan itu hanya melibatkan saya dengan Putin,” tambah dia.
Zelensky memperingatkan, jika negosiasi gagal, maka Perang Dunia Ketiga akan benar-benar terjadi dan menyarankan agar pertemuannya dengan Putin diadakan di Yerusalem.
Kebocoran Amonia
Sementara itu, penduduk kota Novoselytsya di Ukraina utara didesak untuk mencari perlindungan segera setelah kebocoran amOnia terdeteksi di pabrik kimia. Gubernur Provinsi Sumy Dmytro Zhyvytsky mengatakan ada kebocoran amonia di pabrik Sumykhimprom yang menghasilkan pupuk, yang mempengaruhi area dalam radius 2,5 kilometer.
Penyebab kebocoran masih belum diketahui.* (afp/rtr)