Hidayatullah.com—Turki bercita-cita untuk muncul sebagai negara adikuasa logistik, sejalan dengan visi negara 2053, kata Presidennya Recep Tayyip Erdogan. Posisi strategis Turki di segitiga perdagangan Eropa-Asia-Afrika menawarkan peluang besar terutama di sektor transportasi, katanya dalam konferensi pers setelah memimpin rapat kabinet.
“Turki bertujuan untuk menjadi negara adikuasa logistik di dunia sebagai bagian dari visi 2053 kami,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan Selasa malam dalam konferensi pers setelah pertemuan Kabinet di Kompleks Kepresidenan Ankara. “Turki memiliki jalan yang jelas ke depan untuk menjadi negara adidaya logistik,” tambahnya dikutip Daily Sabah.
Turki telah melakukan investasi besar senilai US$ 172 miliar di lima sektor transportasi utama sejak 2003, lapor Xinhua. Investasi di sektor jasa perkeretaapian menjadi prioritas. Jaringan kereta api telah diperluas dari 10.959 kilometer (km) menjadi 13.022 km, dan akan diperluas lebih lanjut menjadi 28.590, kata Erdogan.
Kepemilikan kereta api penumpang diperkirakan akan meningkat dari satu persen menjadi 6,2 persen, di atas rata-rata Eropa. Pemerintah Erdogan menargetkan 22 persen layanan pengiriman barang dengan kereta api pada tahun 2053.
Turki juga akan meningkatkan tingkat pelayanan jalan, pelebaran jaringan dari 28.650 km menjadi 38.000 km, dan jaringan jalan raya dari 3.633 km menjadi 8.325 km.
Pelabuhan Turki dapat membawa hampir 255 juta ton kargo pada tahun depan, dan angka ini akan mencapai 421 juta ton pada tahun 2053, katanya. Fasilitas pelabuhan juga ditingkatkan dari 217 menjadi 255 pada tahun 2053, tambah Erdogan.
Sementara itu, Proyek Kanal Istanbul sangat penting dalam mengurangi kemacetan kapal di Selat Bosphorus. Jumlah bandara juga akan bertambah dari 56 menjadi 61 tahun depan.
Menteri Transportasi dan Infrastruktur Adil Karaismailoğlu mengatakan pada pertemuan “Rencana Induk Transportasi dan Logistik – Peluncuran Visi Transportasi 2053” di Istanbul lebih dari $ 172 miliar investasi telah dilakukan di semua sarana transportasi dan infrastruktur komunikasi antara tahun 2003 hingga 2021, kata Karaismaloğlu.
“Selanjutnya, kami akan menginvestasikan $ 198 miliar lagi pada tahun 2053, mulai tahun ini,” kata menteri.
Karaismailoğlu mengatakan Turki adalah pusat penumpang dan kargo udara yang penting untuk Eropa, Asia Barat dan Afrika.*