Hidayatullah.com—Sumber Palestine News 24/7 melaporkan sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam telah menembakkan roket anti-pesawat untuk menahan serangan musuh.
Sebelumnya, zionis menuduh pejuang Hamas menembakkan roket ke wilayah ‘Israel’, insiden pertama dalam beberapa bulan menandai pembalasan atas aksi kekerasan tentara zionis di Masjid Al-Aqsha sejak hari Jumat, di bulan Ramadhan.
“Saat Brigade Al-Qassam meluncurkan senjata anti-pesawat setelah pesawat tempur zionis meluncurkan serangan mereka di situs kelompok perlawanan Palestina di #Jalur Gaza selatan,” kutip laman resminya @PaliNewsBot.
Brigade Izzuddin al-Qassam mengumumkan bahwa pertahanan udaranya merespon pesawat ‘Israel’ pada 01:35 pagi ini di langit Jalur Gaza dengan roket mereka. “Pesawat tempur musuh menjadi sasaran penembakan rudal anti-pesawat SA-7 dari daerah Rafah,” demikian klaim al-Qassam.
Ini bukan pertama kalinya dua rudal anti-pesawat SA-7 ditembakkan ke musuh. Beberapa saat yang lalu, Brigade Izzuddin Al-Qassam meluncurkan dua rudal anti-pesawat menyasar pesawat tempur ‘Israel’ yang terbang di atas Kota Rafah.
“Konfrontasi, yang merupakan hak alami rakyat kita, dan perlawanannya terhadap penjajahan zionis, berlanjut di semua sumbu konflik di #Yerusalem, norma-norma kemanusiaan dengan agresinya terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsha yang diberkahi,” ujar juru bicara Hamas, Hazem Qassem.
“Rakyat kami dan perlawanan mereka yang gagah berani akan terus mempertahankan hak dan kesucian kami sampai penjajah diusir dari seluruh tanah Palestina kami,” tambahnya.
Sebelumnya, penjajah ‘Israel’ mengklaim telah meluncurkan rudal menuju lokasi yang dikuasai Hamas. “Sirine dibunyikan di daerah sekitar Jalur Gaza,” kata militer ‘Israel’, merujuk pada wilayah Palestina yang dikuasai kelompok pejuang Hamas.
“Sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah ‘Israel’. Roket itu dicegat oleh pertahanan rudal ‘Israel’, Iron Dome,” kata militer dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
Tidak ada laporan korban dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Insiden itu, yang pertama dari jenisnya sejak Januari lalu, terjadi setelah serangan penjajah ‘Israel’ selama akhir pekan di sekitar halaman Masjid Al-Aqsha yang melukai lebih dari 170 orang dengan sebagian besar pengunjuk rasa Palestina.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan sidang hari ini untuk membahas eskalasi ini. Kekerasan serupa pernah terjadi tahun lalu, memicu serangan roket Hamas berulang kali ke ‘Israel’ yang mengakibatkan perang 11 hari.
Awal eskalasi
Dikutip dari Aljazeera, eskalasi kekerasan bermula ketika polisi penjajah mulai beraksi sebelum fajar pada hari Jumat, (16/4/2022) ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk sholat Subuh. Video yang beredar online menunjukkan pasukan ‘Israel’ menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Jumat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Masjid Al-Aqsha sebagai provokasi. Warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut.
Rekaman lain menunjukkan jamaah membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah apa yang tampak seperti awan gas air mata.
Kedutaan Besar Palestina di Jakarta mengutuk kekerasan oleh polisi ‘Israel’ terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsha yang menyebabkan 157 jamaah terluka, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua sebagai ‘Judaisasi Yerusalem’.
“Penyerbuan brutal ke Masjid Al Aqsha oleh pasukan dan polisi pendudukan Apartheid ‘Israel’ pada Jumat kedua bulan suci Ramadan adalah upaya terbaru ‘Israel’ untuk melakukan Judaisasi Yerusalem dan melanggar kesucian Islam dan Kristennya, terutama Masjid Al Aqsha yang diberkati,” demikian disampaikan Kedutaan Besar Palestina di Jakarta melalui pernyataan persnya.*