Hidayatullah.com—Pemerintah Maroko telah memfasilitasi pembukaan saluran televisi yang berbasis di negara ilegal ‘Israel’, kata seorang sumber kepada Middle East Eye (MEE). Mayoritas wartawan lokal tidak senang dengan tindakan tersebut.
Seperti diketahui, saluran i24News membuka dua kantornya di Rabat dan Casablanca. i24News menjadi perusahaan media ‘Israel’ pertama yang beroperasi di Maroko.
Langkah tersebut telah memicu kemarahan yang meluas di kalangan praktisi media Maroko yang melihatnya sebagai langkah lain menuju normalisasi hubungan antara ‘Israel’ dan Maroko.
Bagi pemilik dan direktur saluran, mereka mencatat bahwa langkah itu lebih merupakan ‘reuni’ daripada tanda ‘normalisasi’ antara ‘Israel’ dan Maroko.
Ayah dari Franck Melloul, CEO Prancis i24News berada di Maroko, sedangkan pemilik saluran, Patrick Drahi, lahir di Casablanca sebelum pindah ke Prancis pada usia 15 tahun.
Pada 30 Mei, Patrick Drahi bergabung dengan sekitar 500 jurnalis, seniman, diplomat, dan pengusaha dari ‘Israel’ dan Maroko pada malam gala di Rabat untuk meluncurkan saluran tersebut.
Acara tersebut diadakan di situs arkeologi Chellah, salah satu situs paling ikonik di ibu kota Maroko. Hal ini dianggap menyatukan tokoh masyarakat dari kedua negara, termasuk penasihat kerajaan Andre Azoulay, Menteri Kebudayaan Mehdi Bensaid, dan Menteri Habitat Fatima Zahra Mansouri.
Menurut dua sumber Maroko yang berbicara kepada Middle East Eye, pembukaan i24News sangat didukung oleh Menteri Kebudayaan Maroko, yang juga membantu saluran tersebut menyewa situs Chellah untuk merayakan peluncurannya.
Pada acara peluncuran, Melloul dikutip mengatakan: “Bahkan sebelum penandatanganan perjanjian normalisasi antara Israel dan Maroko, dan sebenarnya di seluruh kegiatan i24NEWS dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat bahwa saluran tersebut memiliki pemirsa setia di Maroko. “
Namun, peluncuran di Maroko menimbulkan reaksi, termasuk rilis pernyataan yang dibagikan secara luas di media sosial oleh 80 jurnalis Maroko yang menyatakan bahwa mereka mengikuti “dengan sangat prihatin jalan normalisasi berbahaya yang ditempuh oleh Negara Maroko, sejak Desember 2020, melalui beberapa perjanjian dan keputusan yang memungkinkan institusi pendudukan Zionis menodai negara kita.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Surat bersama itu juga mengkritik waktu peluncuran, menyatakan bahwa hal itu datang pada saat luka masih membara atas pembunuhan rekan jurnalis mereka Shireen Abu Akleh oleh [tantara Zionis] “Israel” di Palestina.
Saluran ini pertama kali disiarkan langsung pada 17 Juli 2013 dari kantor pusatnya di kota pelabuhan ‘Israel’ Jaffa. Saluran menyediakan liputan berita 24 jam dalam bahasa Prancis, Inggris dan Arab dan memiliki kantor di Prancis, AS, dan yang terbaru di Uni Emirat Arab.*