Hidayatullah.com– Kasus cacar monyet keempat di India telah dilaporkan terjadi pada seorang pria di ibu kota Delhi. Orang itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Kementerian kesehatan federal telah meminta pemerintah kota Delhi untuk melacak kontak pria berusia 34 tahun itu, lapor media lokal seperti dilansir BBC Senin (25/7/2022).
Negara-negara bagian telah diminta untuk melakukan “pengawasan ketat” terhadap virus tersebut. Pemerintah juga telah mengeluarkan pedoman pencegahan penyakit tersebut.
Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal mengatakan pasien itu stabil dan berangsur pulih dari infeksi.
“Tidak perlu panik,” imbuhnya.
Pria itu melakukan perjalanan ke negara bagian Himachal Pradesh sebelum jatuh sakit. Tim pengawasan sedang memeriksa apakah dia kemungkinan tertular infeksi di sana, atau dari seorang teman, lapor surat kabar The Indian Express.
Tiga kasus pertama di India dilaporkan tercatat di negara bagian selatan Kerala. Semua penderitanya baru baru tiba di sana dari negara-negara di kawasan Teluk.
Pekan lalu, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Lebih dari 16.000 kasus kini telah dilaporkan dari 75 negara, kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, anggota keluarga virus yang sama dengan cacar, meskipun jauh lebih ringan dan para ahli mengatakan peluang infeksinya rendah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Virus menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak (luka), saluran pernapasan atau melalui mata, hidung atau mulut.
Namun, para ahli mengatakan wabah saat ini yang terjadi di luar Afrika hampir semua menular di kalangan pria yang melakukan hubungan seks dengan pria dan pada masanya kemungkinan bisa berkembang menjadi penyakit yang menular secara seksual seperti halnya gonore, sifilis dan HIV.*