Hidayatullah.com– Kolombia menaikkan penanaman koka bahan baku utama pembuatan narkotika kokain sebesar 43%, menurut laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tahun lalu, area penanaman koka meluas 204.000 hektar. Kolombia saat ini merupakan penghasil kokain terbesar dunia, lapor BBC Jumat (21/10/2022).
Angka itu merupakan yang tertinggi sejak UN Office on Drugs and Crime (UNODC) memulai pengumpulan datanya pada 2001.
Sebagian besar kokain Kolombia dipasarkan ke Eropa dan Amerika Serikat, yang merupakan konsumen narkoba terbesar di dunia.
Selama bertahun-tahun Kolombia berjuang untuk membuat petani menjauh dari produksi koka, tetapi janji untuk memberikan insentif dan subsidi belum terwujud.
Presiden Kolombia Gustavo Petro sudah mengakui bahwa perang melawan narkoba di negaranya sudah gagal. Oleh karena itu, dia ingin meregulasi industri kokain dan memperluas program subsitusi budidaya tanaman ilegal.
Laporan PBB itu menyebutkan penanaman koka paling banyak terdapat di wilayah departemen Santander Utara di bagian timur laut Kolombia, serta di dua departemen di barat daya Kolombia dekat perbatasan dengan Ekuador, Nariño dan Putumayo.
Di daerah Tibú, di Santander Utara yang berdekatan dengan perbatasan Venezuela, memiliki area penanaman koka terluas – 22.000 hektar.
Tanaman ini tumbuh subur terutama di daerah dekat perbatasan nasional atau dengan akses mudah ke laut, kata laporan itu PBB itu. Di wilayah tersebut, geng bersenjata ilegal, pengedar narkoba dan produsen saling bekerja sama.
UNODC mengatakan perluasan lahan koka mengancam hutan dan keanekaragaman hayati di Kolombia. Sekitar setengah dari perkebunan koka berada di zona pengelolaan lahan khusus, termasuk hutan lindung.
Penyemprotan lewat udara yang dilakukan untuk memastikan tanaman koka dihentikan pada 2015, setelah pengadilan menyatakan bahwa herbisida yang digunakan – glyphosate – dapat memicu penyakit kanker dan mencemari tanah.
Pendahulu Presiden Petro, Ivan Duque, sangat mendukung perang Amerika Serikat melawan narkoba. Pada tahun 2020 mantan Presiden Donald Trump mengatakan kepada Kolombia untuk melanjutkan penyemprotan herbisida lewat udara tersebut.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bertemu dengan Presiden Petro di Kolombia dan mengatakan negara mereka sama-sama menghadapi masalah koka.
“Kami sangat mendukung pendekatan holistik yang diambil oleh pemerintahan Petro,” kata Blinken.*