Hidayatullah.com—Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari Ahad (15/11/2020) untuk pertama kalinya mengakui kemenangan Joe Biden dalam persaingan menuju Gedung Putih. Namun, pada saat yang sama dia mengatakan akan tetap menggugat hasil pilpres yang digelar pada 3 November 2020.
Dilansir Associated Press, Trump tanpa menyebut nama Joe Biden lewat Twitter mengatakan, “Dia menang.”
Sebagaimana diketahui Biden memenangkan pilpres AS dengan keunggulan di tiga negara bagian kunci yaitu Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania dengan mengamankan lebih dari 270 suara elektoral guna memastikan dirinya melenggang ke Gedung Putih. Sejauh ini, Biden meraih dukungan dari 77,5 juta pemilih sedangkan Trump meraup 72,3 juta suara pemilih.
“Apabila presiden sudah mulai mengakui kenyataan itu, maka itu pertanda positif,” kata Ron Klain, orang yang telah ditunjuk Biden menjadi kepala staf Gedung Putih ketika dirinya menjabat presiden.
“Cuitan Donald Trump di Twitter bukan yang menentukan Joe Biden menjadi presiden atau tidak, melainkan rakyat Amerika yang menentukannya,” tegas Klain dalam program televisi Meet the Press di NBC.
Meskipun kedengarannya seperti mengakui kemenangan Biden, Presiden Trump juga berargumen bahwa mantan wakil presiden AS era Obama itu unggul karena piplres kali ini “dicurangi”.
Trump hari Ahad kembali mengulangi tuduhan tanpa bukti bahwa perusahaan teknologi Dominion Voting System melakukan kesalahan serius dalam proses perhitungan suara.
Dominion membantah tuduhan-tuduhan ketidakberesan yang diarahkan kepada mereka, mengatakan “tidak ada masalah dengan sistem voting kami.”
Dalam email terbaru tentang penggalangan dana, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa “kita berjuang untuk memastikan setiap kertas suara yang sah dihitung” dan bahwa tim hukumnya di lapangan sangat serius menangani masalah ini.*