Hidayatullah.com– Pasukan Amerika Serikat membunuh dua “pejabat” ISIS alias Daesh dalam serangan tengah malam di bagian timur Suriah, kata US Central Command hari Ahad (11/12/2022).
Pasukan AS melakukan serangan sukses dengan helikopter di bagian timur Suriah pada pukul 2:57 pagi (2357 GMT)… menewaskan dua pejabat Daesh,” kata US CENTCOM dalam sebuah pernyataan tanpa menyebutkan lokasi serangan secara spesifik, lapor AFP.
Salah satu dari yang terbunuh disebut bernama “Anas,” seorang pejabat Daesh di tingkat provinsi, yang terlibat dalam perencanaan dan ikut memfasilitasi serangan-serangan Daesh alias ISIS di bagian timur Suriah, menurut pernyataan CENTCOM.
Pemantau perang di Suriah Syrian Observatory for Human Rights menyebut serangan AS tersebut merupakan operasi anti-Daesh yang paling menonjol kurun sedikitnya tiga pekan terakhir.
Pimpinan Observatory Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa unit antiterorisme pasukan Kurdi Syrian Democratic Forces (SDF) juga ikut ambil bagian dalam serangan terhadap tempat persembunyian ISIS itu, yang disebutnya berada di desa Al-Zor di Provinsi Deir Ezzor di bagian timur Suriah.
CENTCOM yang menyebutnya sebagai “operasi sepihak”, menambahkan bahwa “penilaian awal menunjukkan tidak ada warga sipil yang terbunuh atau terluka.”
Amerika Serikat mendukung SDF, yang merupakan pasukan de facto Kurdi di Suriah utara dan memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayahnya di Suriah pada tahun 2019.
Saat ini masih ada ratusan tentara Amerika tetap yang ditempatkan di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan sisa-sisa ISIS.
Turki mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap posisi petempur Kurdi di Suriah utara dan Iraq pada 20 November menyusul serangan bom mematikan di Istanbul bulan lalu yang dituding Ankara dilakukan oleh kelompok Kurdi.
Ankara mengatakan tentaranya memyerang pasukan Syrian Kurdish People’s Protection Units (YPG), yang mendominasi SDF tetapi dipandang Turki sebgai kepanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dicapnya sebagai teroris.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Ahad (12/22/2022) mengatakan kepada sejawatnya Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa penting bagi Kremlin untuk “membersihkan” pasukan Kurdi dari daerah Suriah utara yang berbatasan dengan wilayah selatan Turki.
SDF telah memperingatkan bahwa serangan darat Turki di wilayah utara Suriah justru akan mengusik upaya melawan Daesh yang merajalela di kawasan itu.*