Hidayatullah.com– Polisi mengatakan dua bom mobil yang menarget rumah pejabat pemerintah Somalia telah menewaskan puluhan orang. Sementara kelompok bersenjata Al-Shabab mengaku sebagai pelakunya.
Mengutip keterangan pejabat kepolisian setempat, Reuters hari Rabu (4/1/2023) melaporkan jumlah korban telah mencapai sedikitnya 35 orang.
“Sebagian besar korban tewas adalah warga sipil, perempuan dan anak-anak,” kata Hassan-Kafi Mohamed Ibrahim, deputy police commissioner Negara Bagian Hirshabelle, kepada Reuters.
Ledakan terjadi pada Rabu pagi di kota Mahas di daerah Hiraan di bagian tengah Somalia.
Stasiun radio setempat melaporkan bahwa rumah dari seorang pejabat distrik dan anggota parlemen federal menjadi target serangan.
Kelompok Al-Shabab mengaku sebagai Pelaku dan mengklaim jumlah korban lebih banyak dibandingkan dengan laporan pemerintah.
Seorang pemimpin masyarakat setempat mengatakan bahwa orang-orang yang terluka telah dibawa ke Mogadishu untuk mendapatkan perawatan.
Otoritas lokal meyakini serangan di Mahas merupakan aksi balas dendam atas operasi militer yang dilakukan pemerintah terhadap Al-Shabab. Pasukan pemerintah dan milisi pro-Somalia mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dan Uni Afrika dalam perlawanan terhadap Al-Shabab.
Kelompok itu mengangkat senjata menentang pemerintah Somalia sejak 2007. Sementara mereka berhasil didorong keluar dari wilayah perkotaan, pengikut Al-Shabab berhasil menguasai sejumlah daerah pedesaan di bagian tengah dan selatan negara itu.
Serangkaian serangan maut terjadi kurun beberapa bulan terakhir. Pada bulan Oktober, dua bom mobil yang menarget kementerian pendidikan menewaskan sedikitnya 100 orang di Mogadishu. Masih di bulan yang sama, serangan bom di kota Beledweyne merenggut 30 nyawa.
Pada bulan November, delapan warga sipil dan enam tentara tewas ketika Al-Shabab mengepung sebuah hotel di ibu kota. Sebuah hotel di Mogadishu pada bulan Agustus juga diserang sehingga 21 orang meninggal dunia.*