Hidayatullah.com–Negara bagian Terengganu, Malaysia, mengirim 66 murid laki-laki yang menunjukkan perilaku seperti perempuan ke kamp konseling untuk mencegah mereka menjadi gay.
Para siswa Muslim itu dibimbing selama empat hari di kamp agar bertingkah laku layaknya laki-laki. Selain pelajaran agama, peserta didik mendapatkan motivasi dan latihan fisik.
Menurut Direktur Pendidikan Malaysia Razali Daud, para murid tersebut diundang untuk ikut serta dan tidak diwajibkan ikut. Kamp itu sendiri dimaksudkan untuk membimbing mereka ke jalan yang benar.
Namun seorang pegiat HAM kaum homoseksual menyebut kebijakan pemerintah setempat itu keterlaluan dan diskriminatif terhadap kaum gay.
Sebagaimana dilansir BBC (19/4), Pang Khee Teik dari Seksualiti Merdeka mengatakan bahwa kamp serupa sudah pernah digelar di beberapa kampus perguruan tinggi. Dan ia merisaukan hal itu, karena kini ada sekolah menengah yang ikut meneruskan sikap homofobia.
Penilaian atas “perilaku kewanita-wanitaan” para murid laki-laki tersebut dilakukan oleh guru mereka, namun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang perilaku yang dimaksud.
Menurut Razali, meskipun homoseksual dan waria memang ada di Malaysia, namun pemerintah berniat membatasi jumlah mereka.
Para pejabat setempat mengatakan, jika tidak segera ditangani, murid-murid tersebut mungkin akan menjadi gay dan waria.*