Hidayatullah.com--Di saat Hautsiyun berhasil menguasai kota terbesar ke dua Yaman, Al Hadidah pada Selasa (14/10/2014) , di hari yang sama, dua demontrasi besar terjadi di Yaman.
Sebagaimana dilansir Al Arabiya Selasa (14/10/2014), demonstrasi besar terjadi di Ibukota Sana’a, di mana para demonstran menyampaikan penolakan mereka terhadap pemberontak Hautsiyun (Syiah al Hautsi atau Al Houthi) dan menuntut agar mereka keluar dari ibukota dan kembali kepada kesepakan yang teleh diteken sebelumnya dengan sejumlah kekuatan politik Yaman.
Di waktu yang sama di Aden, domontrasi besar juga dilakukan oleh pendukung gerakan Yaman Selatan, di mana mereka membakar poster mantan presiden Ali Abdullah Saleh, tokoh Hautsiyun Abdul Malik Al Hautsi serta tokoh Al Qaidah Jalal Baleid sebagai bentuk penolakan terhadap kelompok-kelompok pendukungnya.
Demonstrasi pro-gerakan Yaman Selatan ini sendiri digelar dalam rangka memperingati Revolusi Oktober atas kekuasaan Inggris yang ke 51. Dan para demonstran menyatakan bahwa mereka akan mengubah peringatan dengan demonstrasi untuk menuntut kemerdekaan Yaman Selatan.
Gerakan Yaman Selatan sendiri merupakan gerakan yang dimotori oleh para purnawirawan dari Yaman Selatan yang menilai bahwa Yaman Utara yang merupakan pusat kekuasaan tidak bisa memberikan keadilan, hingga pada tahun 2007 mereka menuntut untuk berpisah dengan Yaman Utara. Tokoh Al Qaidah Jalal Beleid disebut-sebut mendukung gerakan ini hingga pihak pemerintah pusat memperlakukan mereka sebagai bagian gerakan Al Qaidah, meskipun pihak aktivis Yaman Selatan menolak penilaian tersebut.*