Hidayatullah.com- Liga Parlemen untuk Al-Quds (LP4Q), yang terdiri dari 700 anggota parlemen dari 70 negara se-dunia, akan menggelar konferensi ketiga LP4Q di Malaysia.
Konferensi ini akan membahas sejumlah problem terkait penjajahan Israel terhadap Palestina, khususnya rencana “perdamaian Israel-Palestina” yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini, yang dikenal dengan “kesepakatan abad ini” AS.
Menurut Ketua Panitia LP4Q, Syed Ibrahim Syed Noh, kehadiran para pakar dan anggota parlemen sedunia akan memperkaya pengetahuan dan upaya untuk mengakhiri penjajahan terhadap Palestina.
Rencananya anggota DPR RI Fadli Zon akan hadir sebagai perwakilan Indonesia.
“Masalah Palestina adalah masalah kemanusiaan dan melampaui batas-batas keagamaan,” kata Syed Ibrahim lewat keterangan persnya pada Jumat (07/02/2020) kutip Anadolu Agency.
Kurang lebih sebanyak 500 anggota parlemen termasuk ketua DPR dari berbagai negara sedunia akan berkumpul di Malaysia untuk mengikuti konferensi bertema “Towards a Strategy for Defending Al-Quds/Jerusalem’’ itu.
“Kami menyambut konferensi ketiga ini diadakan di Malaysia dan akan menjadi wadah bertukar pikiran dan pengalaman terkait tindakan yang akan kita ambil untuk mempertahankan dan mendukung perjuangan Palestina,” kata Syed Ibrahim.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dijadwalkan menyampaikan pidato pembukaan pada hari Sabtu (08/02/2020), sementara pidato penutupan akan disampaikan Anggota Parlemen Malaysia Anwar Ibrahim.
Petinggi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dari Turki, Nureddin Nabati juga dijadwalnya menyampaikan pidatonya.
Malaysia kini didapuk menjadi tuan rumah konferensi LP4Q setelah dua konferensi terakhir diadakan di Istanbul, Turki pada tahun 2016 dan 2018 lalu.
Anggota LP4Q mengalami peningkatan, yang kini terdiri dari 700 anggota parlemen dari 70 negara, dimana pada tahun 2015 lalu hanya berisi 125 anggota parlemen dari 25 negara.*