Hidayatullah.com—Pemerintah Rusia tidak sedang melakukan pembicaraan dengan siapapun terkait masa depan Presiden Suriah Bashar al-Assad, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Ahad (9/2/2012).
Prioritas penyelesaian masalah harus mengajak semua pihak untuk terlibat dan meletakkan senjata, dan bukan hanya membicarakan nasib Assad saja, kata Lavrov usai bertemu dengan tim kampanye Presiden Vladimir Putin, dikutip Xinhua.
Lavrov menegaskan kembali sikap Rusia dalam masalah konflik di Suriah, seraya menyeru agar digelarnya pertemuan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara anggota Liga Arab di Jenewa, Swiss.
Dia juga menyeru diterapkannya secara penuh komunike Jenewa sebagai basis dari penyelesaian konflik di Suriah, sambil mengeluhkan sikap negara-negara Barat yang mangkir dari kesepakatan awal itu.
Lavrov mengatakan, negara-negara asing harus menarik pengaruh mereka dalam konflik di Suriah dan mendesak mereka agar mengupayakan penghentian kekerasan dan membawa kedua pihak yang bertikai di Suriah ke meja perundingan.
Rusia tidak akan mengubah pendiriannya terkait konflik Suriah dan akan berusaha sekuat mungkin untuk mengakhiri kekerasan di Suriah secepatnya, kata Lavrov.*