Hidayatullah.com— Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan bahwa ia ingin diingat selama 10 tahun ke depan sebagai seorang yang telah menyelamatkan Suriah, menurut sebuah wawancara dengan koran Spanyol El Pais seperti dikutip oleh The Guardian Sabtu (20/02/2016).
Assad, yang merupakan titik kunci dalam upaya mengakhiri perang sipil berdarah di Suriah karena sudah memasuki tahun ke 6, meninggalkan sebuah pertanyaan apakah dia masih bisa menjadi presiden nantinya.
“Dalam 10 tahun, jika saya bisa menyelamatkan Suriah sebagai presiden – tapi itu bukan berarti saya akan menjadi presiden selama 10 tahun, saya hanya berbicara tentang visi saya dalam 10 tahun ke depan,” katanya dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di situs koran El Pais.
“Jika Suriah aman dan tentram, dan saya sebagai seorang yang menyelamatkan negara ini – itu pekerjaan saya sekarang, itu tugas saya.
“Jika masyarakat Suriah menginginkan saya berkuasa, saya akan melakukannya. Jika mereka tidak menginginkan saya, saya tidak bisa melakukan apa-apa, maksud saya, saya tidak bisa membantu negara saya, jadi saya harus segera pergi.”
Beberapa pimpinan negara-negara di dunia telah mendorong penghentian permusuhan di Suriah untuk membuka jalan perundingan baru, tapi usaha gencatan senjata menjadi goyah karena pertempuran di darat semakin memanas.
Dalam sebuah wawancara pada 12 Februari lalu, sebelum kesepakatan diumumkan, Assad menantang dengan berjanji untuk merebut kembali keseluruhan Suriah.
Kepada El Pais ia mengatakan “siap” untuk melakukan gencatan senjata, tapi dengan syarat hal tersebut tidak boleh dimanfaatkan oleh yang ia sebut sebagai para “teroris”, istilah rezim tersebut untuk semua kelompok mujahidin.
“Ini mengenai pencegahan terhadap negara-negara lain, terutama Turki, untuk mengirim lebih banyak anggota baru, lebih banyak teroris, persenjataan, dan dukungan logistik apa saja untuk para teroris.”
Rezim Suriah telah melakukan penyerangan di bagian utara wilayah Aleppo yang didukung oleh serangan udara Rusia dan pasukan dari Iran dan Hizbullah Lebanon, yang mana memaksa puluhan ribu orang akhirnya mengungsi.
Assad mengatakan, dukungan dari sekutu Rusia dan Iran adalah bagian penting dalam “kemajuan besar” yang baru-baru ini dilakukan oleh rezim tersebut.
“Kami pasti membutuhkan bantuan itu untuk alasan sederhana: karena lebih dari 80 negara yang mendukung teroris dengan cara yang berbeda-beda,” katanya.
Beberapa pendukung membantu “langsung dengan uang, dukungan logistik, persenjataan, rekrutmen. Beberapa negara lain mendukung mereka secara politik, dalam forum-forum internasional yang berbeda.” */Karina Caffinch