Hidayatullah.com–Seorang anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas karena siksaan setelah membelot dari kesatuan yang dikirim ke Suriah pada Kamis untuk bertempur di pihak rezim Bashar al Assad.
Sumber di Kota Ahvaz, Iran, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan pada Asharq Al-Awsat bahwa intelejen IRCG diduga telah membunuh Mohammed Rida Hamidawi, seorang sukarelawan IRGC di Ahvaz, hanya beberapa jam setelah dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui.
Berdasarkan sumber yang sama, Hamidawi pada minggu lalu memberitahukan keluarganya bahwa kesatuannya telah menerima pelatihan yang tidak biasa terkait pengiriman untuk bertempur di Suriah, demikian dikutip laman orient-news Senin (10/10/2016).
Bagaimanapun juga, pada Kamis Hamidawi menolak untuk dikirim ke Suriah. Sehari kemudian, intelejen IRGC memanggilnya ke sebuah lokasi yang belum diketahui, keluarganya bercerita.
Ketika keluarga Hamidawi menayakan nasibnya, intelejen memberitahukan saudara laki-lakinya bahwa dia dapat menemuinya di salah satu penjara di Ahvaz. Namun, saudara laki-laki Hamidawi menemukan Hamidawi telah terbunuh dengan bekas tali di lehernya.
Badan intelejen Iran mengatakan pada saudara laki-lakinya bahwa Hamidawi telah bunuh diri.
Otoritas yang berwenang telah menolak untuk menyerahkan jasad Hamidawi hingga hari Minggu, ketika mereka meminta keluarganya datang ke sebuah pemakaman yang berlokasi di dekat rumahnya.
Asharq Al-Awsat menerima informasi bahwa Teheran telah meningkatkan frekuensi pengiriman ‘teroris’ Iran di Suriah meskipun beberapa tentara menolak untuk bertempur di sana.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa sejumlah keluarga telah mempertanyakan nasib anak mereka, yang terdaftar di IRGC.
Meskipun begitu, otoritas resmi Iran menolak untuk memberikan informasi apakah mereka telah terbunuh dalam pertempuran di Suriah atau ditahan di penjara intelejen IRGC.*/Nashirul Haq AR