Hidayatullah.com–Angkatan udara Rusia telah meningkatkan serangan-serangannya pada pemukiman di Aleppo timur setelah serangan darat yang dilakukan rezim Suriah untuk mengambil alih wilayah selatan di Aleppo timur yang gagal.
Pasukan oposisi juga telah menguasai kembali kebanyakan tempat yang telah dikuasai rezim dan serangan-serangan itu menunjukkan bahwa rezim Suriah dan Rusia sedang berupaya “untuk menekan penduduk sipil untuk keluar dari Aleppo,” demikian menurut sumber oposisi dikutip Asharq Al-Awsat, Rabu (12/10/2016).
Jet-jet Rusia kembali melakukan serangan udara hebat kemarin setelah lima hari di mana jumlah serangan udara menurun.
Setidaknya 12 penduduk sipil terbunuh dalam serangan yang bersamaan dengan macetnya upaya-upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Para aktivis mengatakan pesawat tempur Rusia menarget pemukiman Fardous, Aleppo tengah yang dikuasai oposisi.
Sumber oposisi di Aleppo mengatakan bahwa pasukan rezim “menebus ketidaksanggupan mereka melakukan serangan darat dengan pemboman dari udara”.
Seorang koresponden dari AFP mengatakan bahwa serangan pada pemukiman penduduk di bagian timur kota itu terjadi tengah hari dan mereka secara khusus menarget pemukiman Al-Qaterji, Al-Maysir, Qadi Askary dan Bustan Al-Qasr.
Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa “12 penduduk sipil, termasuk empat anak-anak terbunuh selama gempuran serangan Rusia di pemukiman Bustan Al-Qasr dan Fardous”, dan masih banyak orang yang terperangkap dalam reruntuhan.
“Bombardir Rusia hari ini merupakan yang terbesar di pemukiman padat penduduk sejak seminggu,” demikian menurut direktur badan pengamat itu Rami Abdul Rahman.*/Nashirul Haq AR