Hidayatullah.com—Bekas presiden Israel Koshe Katsav dibebaskan bersyarat setelah menjalani hukuman penjara selama lima tahun dalam kasus pemerkosaan.
Dewan pembebasan bersyarat hari Sabtu (17/12/2016) memutuskan bahwa Katsav, 71, boleh melenggang bebas keluar penjara pekan ini setelah menjalani 5 tahun dari tujuh tahun hukuman penjaranya.
Dua permohonan pembebasan bersyarat sebelumnya ditolak.
Katsav mengundurkan diri dari jabatan presiden Israel pada 2007, setelah didakwa melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Dia berulang kali menyatakan tidak bersalah.
Pengacara Katsav, Zion Amir, mengatakan kliennya menangis mendengar kabar pembebasan bersyaratnya.
“Itu adalah perjalanan panjang,” ujarnya kepada Radio Tentara Israel seperti dilansir BBC.
“Hari ini perjalanan itu mencapai akhirnya dengan sebuah keputusan masuk akal komite pembebasan bersyarat,” imbuhnya.
Pada November 2011, Mahkamah Agung Israel secara bulat menguatkan vonis Katsav dalam dakwaan pemerkosaan atas seorang bekas pegawainya ketika dia masih menjabat menteri di tahun 1990-an dan pelecehan seksual terhadap dua orang wanita lain saat masih menjabat presiden.
➡ Iran Resmikan Monumen Tentara Yahudi Martir Perang dengan Iraq 1980-88
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Katsav dilahirkan di Iran dari keluarga Yahudi Persia dan menjadi presiden Zionis Israel pertama yang berasal dari negeri Syiah. Pria cabul bernama asli Musa Kasab itu menjadi anggota parlemen Zionis dari partai Likud pada tahun 1977 saat usianya 30 tahun.*