Hidayatullah.com—Amerika Serikat tidak meragukan bahwa senjata kimia telah digunakan pada penduduk sipil Suriah di Ghouta Timur, dan bersiap menggunakan “mekanismenya sendiri” untuk menyelidiki serangan itu, kata Kemenlu AS hari Selasa.
“Amerika Serikat yakin dan tahu bahwa beberapa jenis senjata kimia telah digunakan,” jubir wanita Heather Nauert mengatakan pada para wartawan ketika ditanya apakah AS akan menunggu penyelidikan oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
“Kami tidak mengetahui kapan waktu mereka dapat masuk, mengumpulkan informasi,” katanya, merujuk pada OPCW. “Kami memiliki intelejen kami, dan nantinya mereka memiliki informasi mereka dari lapangan. Jadi kami memiliki berbagai jenis informasi,” ujarnya dikutip Albawaba.
Mengutip pengumuman OPCW bahwa organisasi itu akan segera mengumpulkan bukti di lapangan, dia mengatakan Washington melihat kelompok itu sebagai sebuah “badan yang netral” yang dapat mengumpulkan bukti namun pemerintah AS juga memiliki mekanismenya sendiri.
Baca: Rezim Assad Menargetkan Ghouta Timur dengan Gas Klorin
Rezim Bashar al Assad menyerang targetnya di distrik Douma Ghouta Timur pada Sabtu, menggunakan gas beracun yang menyebabkan 78 penduduk sipil terbunuh, menurut laporan Pertahanan Sipil Suriah, dikenal juga sebagai White Helmets.
Pada Senin, Presiden Donald Trump berjanji akan merespon penggunaan senjata kimia rezim Assad sebelum rapat dengan jenderal-jenderal tingginya untuk mendiskusikan tanggapan Washington.
Belumlah jelas kapan dan apakah yang akan dilakukan AS.
Ghouta Timur yang terletak di pinggiran Damaskus telah berada di bawah kepungan selama lima tahun terakhir, dan akses kemanusiaan menuju area itu, yang merupakan rumah bagi 400.000 orang, telah benar-benar terputus.
Selama delapan bulan terakhir, pasukan rezim Bashar al Assad telah mengintensifkan kepungan mereka, membuatnya hampir tidak mungkin bagi makanan atau obat-obatan untuk masuk ke distrik itu dan menyebabkan ribuan penduduk sipil kesulitan mendapatkannya.*/Nashirul Haq AR