Hidayatullah.com–Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari Ahad bermaksud mengirim bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan kepada orang-orang Suriah yang terjebak di Ghouta Timur, demikian dikutip Xinjua.
Konvoi berisi 46 truk pasokan kesehatan dan nutrisi, serta makanan untuk 27.500 orang yang membutuhkan, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB Ali Al-Za’tari dalam sebuah pernyataan hari Ahad.
“Kami berharap konvoi bisa berjalan sesuai rencana dan akan diikuti konvoi lain. Tim kami di lapangan siap melakukan semua yang diperlukan untuk mewujudkannya,” kata al-Za’tari, menurut pernyataan tersebut.
PBB mengatakan telah menerima persetujuan untuk memberikan bantuan kepada 70.000 orang yang membutuhkan di Douma, menambahkan bahwa jaminan bahwa persediaan yang tersisa untuk semua orang yang disetujui membutuhkan akan dikirim pada tanggal 8 Maret 2018.
Satu-satunya pengiriman bantuan PBB ke Ghouta Timur pada 2018 adalah pada 14 Februari, ketika sebuah konvoi dengan bantuan untuk 7.200 orang mencapai Nashabiyeh, kata pernyataan tersebut.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan bahwa pemerintah Suriah siap untuk mengirim bantuan ke Ghouta Timur, dengan catatan bahwa kelompok oposisi telah menargetkan titik persimpangan ke Ghouta Timur.
Tentara Rezim Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad pertempuran masih sedang berlangsung di Ghouta Timur pada saat jeda kemanusiaan parsial, yang sejauh ini gagal membiarkan orang mengungsi, dengan pemerintah menyalahkan kelompok oposisi yang menargetkan mereka yang ingin melarikan diri dari Ghouta Timur
Baca: Pelanggaran Serius Hukum Internasional di Ghouta Timur
Sebelumnya, Komisaris Tinggi PBB urusan HAM Zeid Ra’ad al-Hussein memperingatkan, bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi di Ghouta Timur. Itu dikatakannya di depan Dewan HAM PBB di Jenewa, Jumat sore.
“Yang kita saksikan di Ghouta Timur dan di bagian lain Suriah adalah kejahatan perang, dan kemungkinan kejahatan terhadap kemanusiaan,” demikian al Hussein. Ia menyatakan juga, peristiwa di Suriah harus diajukan ke Mahkamah Kriminal Internasional. Upaya mengelabui kadilan dan menutupi tindak kriminal menjijikkan.”
Ia memperingatkan juga, orang-orang yang beranggungjawab atas serangan sudah teridentifikasi dan PBB sedang membuat daftar nama serta aktivitas orang-orang itu untuk diajukan ke pengadilan. Ia menambahkan: roda-roda keadilan mungkin berjalan lambat, tetapi tetap berfungsi.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia telah melakukan serangan udara di kawasan Ghouta Timur dalam 12 hari terakhir. Serangan sudah menyebabkan kematian ratusan warga sipil di kota yang dihuni 400.000 orang. Ghouta Timur adalah kawasan terakhir di dekat ibukota Damaskus yang masih dikuasai kelompok oposisi.
Organisasi kemanusiaan selama ini tidak bisa memberikan bantuan medis dan makanan ke Ghouta Timur yang penduduknya sekitar 400.000 orang. Banyak dari warga terperangkap di rumah sendiri. Sehingga kelaparan dan kurang nutrisi menjadi bahaya terbesar.
Penduduk yang menanam sendiri bahan pangan juga tidak bisa pergi ke kebun akibat pemboman besar-besaran. Sejak pasukan pemerintah mulai melancarkan pemboman di Ghouta Timur, 18 Februari lalu, lebih dari 659 orang tewas.
Sebelum ini, sekitar 40 truk telah siap untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Ghouta Timur, Suriah. Namun bantuan kemanusian belum bisa diantarkan karena serangan-serangan rezim Suriah terus terjadi, meskipun adanya resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata di negara tersebut.*