Hidayatullah.com–Sebuah masjid Al-Huda di distrik Hitigima, Wamena, Jayawijaya, Sabtu, (28/5) dibakar oleh orang tak dikenal. Masjid Al-Huda adalah masjid kesayangan dan kebanggaan ummat Islam di Hitigima, Wamena.
Menurut Ibrahim Lokobal, Kepala Suku sekaligus Pimpinan Islamic Centre dan pengasuh Pondok Pesantren di mana masjid berdiri, saat itu dirinya sedang ‘turun’ ke Jayapura, untuk suatu keperluan. Belum lagi urusan di Jayapura selesai dirinya dikejutkan dengan berita yang menyebutkan ‘honai’ (rumah adat) di pesantrennya terbakar.
Ketika laporan menyebutkan yang terbakar sebuah honai, hati Ibrahim tidak terlalu pilu, lantaran honai nya yang terdapat di tengah kompleks Islamic Centre sudah cukup berumur dan rapuh.
Namun betapa hancur hati Ibrahim, karena yang terbakar adalah masjid kesayangan dan kebanggaan ummat Islam di Hitigima. "Masjid tersebut adalah sentral bagi kegiatan keagamaan kami. Karena sebelumnya, kami shalat dari satu honai (rumah adat masyarakat Wamena) ke honai yang lain," terang ayah dua anak yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indoneseia Kabupaten Jayawijaya ini.
Siapa pelaku pembakaran? Menurut Ibrahim semua masih dalam penyelidikan. Mungkin, disebabkan faktor kecemburuan sosial. "Ada sendal dan pakaian yang kita amankan sebagai bukti. Tapi itu masih terlalu dini untuk menangkap pelakunya," terang Ibrahim kepada Hidayatullah.com
Hasil Kerja Keras
Masjid berukuran 10×12 yang terletak di tengah lokasi Islamic Centre itu dibangun pada tahun 2000 dan baru selesai pada tahun 2003 atas kerja keras Ibrahim dengan menjual mobil bekas kesayangannya dan bantuan warga Muslim dengan menghabiskan dana tidak kurang dari 300 juta rupiah.
Setelah melalui kerja keras bergotong royong dengan seluruh warga, akhirnya masjid yang semula berbentuk musholla beratap daun ilalang dan berdinding kayu ‘disulap’ menjadi bangunan permamen dengan design interior cukup artistik serta dihiasi ornamen lampu krestal. Tapi, kini bangunan kebanggan itu ludes di lalap si jago merah akibat ulah tangah orang yang tidak bertanggun jawab.
"Ini adalah musibah bagi kita Muslim di Hitigima, dan Wamena pada khususnya. Akan tetapi momentum ini akan kami manfaatkan untuk mengenalkan apa itu Islam kepada masyarakal Lembah Baliem baik yang sudah Muslim maupun yang Kristen." terang Ibrahim yang saat ini memimpin 210 Muslim yang tinggal di Desa Asotipo, Asolokobal, Hitigima, Wamena Jayawiyaja itu. (atw/cha)
Bagi Pembaca yang ingin menyumbang untuk tegaknya kembali Masjid Al-Huda yang 50 % jamaahnya masih mengenakan koteka ini, silakan kirimkan daya ke nomor Rekening di bawah ini:
Nomor Rekening: 031101008682502
BRI Kabupaten Jayawijaya
a.n. Umat Islam Wesapot
Pembaca, sungguh sumbangan Anda, berapapun itu, sangat itimewa bagi mereka.