Muktamar Muhammadiyah ke-45:
Hidayatullah.com–Wacana liberalisme pemikiran nampaknya tetap menjadi isu menarik di Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, Jawa Timur. Ini terbukti dengan sidang komisi D, yang membahas pernyataan pikiran dan rekomendasi muktamar yang digelar di Aula GKB II Kampus III Universitas Muhammadiyah malang, Rabu (6/7) kemarin.
Yang menarik, dalam usulan rekomendasi itu muncul gagasalan pembubaran terhadap Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM). Usulan pembubaran kolompok muda Muhammadiayah yang sering disetarakan dengan gerakan Jaringan Islam Liberal (JIL) di tubuh lembaga itu memang sejak awal sudah menjadi sorotan serius.
Selain itu, beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) jauh-jauh sudah menyoroti agar di muktamar Muhammadiyah kali ini tak memilih calon pemimpin yang mendukung gerakan liberalisme-sekularisme.
Utusan PW dan PDM juga menyoroti berubahnya perilaku anggota Muhammadiyah terutama terhadap prinsip dan nilai-nilai ketauhidan dan akidah.
Salah seorang utusan PDM asal Bantul, Yogyakarta, H. Daldiri, misalnya, mengaku kecewa dengan perkembangan pemikiran di organisasi yang didirikan KH. Ahmad Dahlan, yang menurutnya sudah mengalami degradasi tauhid dan akidah.
Dulu, kata Daldiri, Muhammadiyah dianggap penentang keras perilaku tahayyul, bid’ah dan khurafat (YBC), tetapi sekarang, prinsip tauhid seperti itu sudah banyak ditinggalkan.
Menanggapi usulan pembubaran itu, Ahmad Najib Burhani, salah seorang Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang juga aktifis JIMM membenarkan.
"Saya sedih. Ini menandakan masa depan yang suram perkembangan liberalisme di Muhammadiyah", ujarnya kepada Hidayatullah.com menanggapi pendapat di komisi D itu.
Soal usulan pembubaran JIMM itu, Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Syafiq Mughni, juga sempat memberikan komentarnya. "Kalau mau dibubarkan lalu diganti apa. Apa mau diganti Jaringan Intelektual Muda Matahari, kan sama saja disingkat JIMM," katanya dikutip harian Surya. Yang jelas, Syafiq tak begitu setuju JIMM dibubarkan.
Bagimanapun, perlawanan di berbagai daerah terhadap lahirnya gerakan pemikiran sekularisme-liberalisme di tubuh Muhammadiyah telah mendapatkan banyak perlawanan serius hingga hari ini. (sy/cha)