Hidayatullah.com–Di tengah proses pemilihan Anggota Dewan Syura dan Ketua Umum yang baru, muncul spekulasi mengenai sosok Sekretaris Jenderal untuk periode 2010-2015.
Pasalnya, Sekjen lama, BM Wibowo menyatakan dirinya tidak bisa lagi menjadi Sekjen.
“Yang pertama, saya ini sudah 2 periode menjabat, nanti khawatir muncul kesan kaderisasi tidak jalan,” kata Mas BMW. Yang kedua, ia mengaku menjabat Sekjen dari Partai Bulan Bintang (PBB) 2010-2015.
Ketika Hidayatullah.com menanyakan apakah itu berarti loyalitas BMW kepada Hidayatullah berkurang karena lebih mengutamakan organisasi lain, hal itu ditampiknya.
“Sebagai kader, loyalitas terhadap Hidayatullah tidak boleh berubah. Ini hanya persoalan teknis saja, karena di sana sangat dibutuhkan, sementara di sini ada banyak kader yang lebih baik untuk posisi itu,” katanya. Kader-kader itu diyakininya akan mampu membawa kemajuan dan mempercepat pertumbuhan organisasi.
“Ada yang lebih muda, ada yang lebih faqih, ada yang lebih bijak, ada yang lebih enerjik.”
Mengenai pekerjaan utama seorang Sekjen, menurut BMW ada beberapa hal pokok. Pertama adalah mengelola pengorganisasian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya agar organisasi berada pada jalur yang direncanakan. Yang kedua mewakili organisasi dalam berhubungan dengan pihak lain, dalam arti luas. Selanjutnya, bertanggungjawab bersama Ketua Umum dalam mengambil keputusan-keputusan organisasi, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Berkait dengan keputusan-keputusan yang telah diambil selama 10 tahun terakhir sejak ormas Hidayatullah berdiri hingga demisioner, BMW menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, apabila keputusan itu kurang tepat atau mengakibatkan ketidaknyamanan. Seringkali keputusan harus diambil, meski pilihan yang tersedia semuanya pahit. “Terutama pada masa-masa perubahan, atau pada saat terjadi konflik, maka kata putus mungkin mengakibatkan kekecewaan. Tetapi sepanjang hal itu berdasar hasil musyawarah, kami yakin pada akhirnya menghasilkan kebaikan,” tambah BMW, “Sekali lagi kami mohon maaf.”
Lalu siapa yang direkomendasikan menjadi sekjen berikutnya? “Itu mah rahasia, kecuali bila yang bertanya calon Ketua Umum hehe,” ujarnya. [har/hidayatullah.com]