Hidayatullah.com–Sekretaris Jendral Liga Arab, Amir Musa, menyatakan akan ikut mencalonkan diri dalam ajang Pemilihan presiden Mesir mendatang. Diplomat berusia 74 tahun ini, sejak tahun 2001 menjadi Sekretaris Jendral Liga Arab, organisasi negara-negara Arab di Timur Tengah.
Amir Musa pernah menjadi Menteri Luar Negeri, dalam pemerintahan kabinet Presiden Hosni Mubarak. Menurut perkiraan, pemilihan presiden Mesir akan berlangsung pada bulan Agustus mendatang.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Al-Sharq Al-Awsat Mesir, Amir Musa, Ahad, (27/2) dalam keterangan persnya mengungkapkan rencananya untuk maju ke dalam pemilihan presiden Mesir yang akan datang.
Bersamaan dengan itu, Komite Amandemen Konsititusi Mesir kemarin menyatakan bahwa referendum soal hasil amandemen komite tersebut akan digelar dalam jangka waktu hingga sebulan ke depan.
Majunya Musa ke bursa pemilihan dinilai banyak kalangan telah menghentikan perdebatan mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Mubarak sebagai Presiden Mesir.
“Dia adalah kandidat terkuat. Popularitasnya terbilang tinggi karena keberaniannya mengkritisi kebijakan Amerika Serikat dan Israel di Mesir dan Timur Tengah. Rakyat Mesir pasti memuji keberaniannya dan membandingkannya dengan Mubarak,” ujar seorang pejabat dari Liga Arab yang tidak ingin namanya disebutkan.
Diakuinya, nama Musa sudah menjadi buah bibir sejak setahun lalu ketika dia menimbang-nimbang mencalonkan diri sebagai presiden. Namanya menghiasi media massa di Mesir, terutama surat kabar yang tidak memiliki kaitan dengan kelompok penguasa.
“Sekarang adalah saatnya bagi aku untuk membantu dalam pembentukan konsensus pendapat,” kata Amir Musa suatu ketika dikutip Xinhua.
Bahkan, dalam wawancara dengan jaringan televisi Mesir, Nile TV, belum lama ini, Musa menyatakan, berencana menanggalkan jabatan di Liga Arab yang telah dipegangnya selama hampir satu dekade itu. Pernyataan itu dikemukakan Musa bersamaan dengan kemenangan revolusi rakyat Mesir dalam menumbangkan rezim diktator Hosni Mubarak.*