Hidayatullah.com–Atas bantuan dari pihak Kedutaan Arab Saudi, tak lama lagi akan berdiri Islamic Center di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Islamic Center yang diberinama Muadz bin Jabal ini akan menjadi pusat pendidikan dan dakwah Islam pertama yang berada di pulau paling timur Indonesia. Selama ini Raja Ampat hanya sebagai destinasi wisata bahari terindah yang dimiliki oleh Indonesia.
Menurut Panitia Pembangunan Islamic Center, Alfaris Labagu, selain fokus pada pembangunan fisik yang tak kalah penting adalah tenaga pengajar yang bersedia ditempatkan. Katanya, ini adalah peluang dakwah bagi para dai.
“Kalau mau berdakwah di Papua, saya membuka peluang bagi para dai untuk datang ke Raja Ampat,” ujar Alfaris saat membawa hidayatullah.com menengok lokasi Islamic Center yang dalam tahap pembangunan.
Alfaris yang juga aktivis dakwah di Raja Ampat ini bercerita belum saja selesai pembangunan Islamic Center itu sebagian masyarakat sudah menaruh curiga. Katanya, kecurigaan ini datang dari pihak non Islam. Mereka, jelas Alfaris, menganggap kalau islamic center ini sebagai upaya untuk mengislamkan orang Papua, terutama yang di Raja Ampat.
Atas kecurigaan itu, Alfaris yang pernah “diinterogasi” oleh sebagian mereka justru tidak ambil pusing. Sambil perlahan, Alfaris yang juga Ketua Perwakilan AFKN Raja Ampat ini menjelaskan kepada kalangan di luar Islam.
“Kalian jangan buruk sangka seperti itu. Islamic center yang kami bangun ini adalah sebagai pusat pendidikan bagi generasi muda Muslim untuk membentengi dari pengaruh negatif globalisasi,” papar Alfaris.
Tak ada sedikit pun, ujar Alfaris, niat untuk mengislamkan orang Papua. Sebab, dalam masalah agama tidak boleh dipaksakan, apalagi masyarakat Papua mengenal istilah “agama keluarga”. “Di Papua ini sudah lumrah dalam satu keluarga terdapat perbedaan agama dan keyakinan. Meski begitu kami saling menghargai,” aku Alfaris.
Jadi, bagi Alfaris, membentengi generasi muda Muslim itu menjadi hal yang lebih penting. Raja Ampat sebagai destinasi wisata dunia harus diantisipasi membawa dampak negatif. Hampir setiap hari wisatawan asing berdatangan di Raja Ampat.
“Kini tidak bisa dinafikkan lagi, kalangan generasi muda Muslim Raja Ampat sudah terbiasa dengan gaya berpakaian yang mengumbar aurat dan pergaulan bebas,” cemas Alfaris.
Saat ini, Islamic Center Muadz bin Jabal tengah dalam proses pembangunan masjid. “Setelah masjid ini selesai akan dilanjutkan dengan pembangunan kelas, asrama, dan rumah tamu,” pungkas Alfaris. *